Network
KLIKMATARAM - Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu RI) membuat suaru program akses bantuan permodalan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Pembiayaan ini digulirkan sejak tahun 2017 lalu.
Menkeu RI, Sri Mulyani Indrawati menyatakan peran yang diambil Kemenkeu di bidang pembiyaan UMi tersebut selama ini disalurkan melalui lembaga keuangan non bank.
Kemenkeu, kata Sri Mulyani ingin mendorong masyarakat membela UMKM dengan cara membeli produk buatan pengusaha kecil lokal.
Produk buatan UMKM itu seperti makanan, baju, sepatu, atau barang lokal apapun keburuhan masyarakat sehari-hari, yang sebagian diproduksi oleh para pengusaha mikro.
Baca Juga: Kini Sudah 11 Orang yang Suspek Omicron di Tanah Air
"Di sinilah Kementerian Keuangan mengambil peran melalui Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), yang dibantu penyalurannya oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) untuk pengembangan usaha mereka," kata Sri Mulyani, Selasa, 21 Desember 2021.
Sri Mulyani menyebut sejak digulirkan tahun 2017 lalu, pembiayaan UMi telah melayani 5.37 juta pelaku usaha mikro dengan nilai penyaluran lebih dari Rp17,99 triliun dan menjangkau 503 kabupaten dan kota dari 514 per kota se-Indonesia.
Baca Juga: Terkesan Remeh, Pekerjaan Ini Ternyata Menghasilkan Jutaan Rupiah Dalam Seminggu
"Ini sumbangan APBN #uangkita yang berasal dari pajak yang anda bayarkan, yaitu untuk mengembangkan para pelaku usaha mikro dari Sabang sampai Merauke," ungkap dia.
Saat menghadiri Puncak Festival Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang diikuti oleh para debitur, penyalur, dan mitra kerja sama pembiayaan UMi yang diselenggarakan di Bandung 17 Desember 2021 lalu.
Menurut dia, ada tiga penyalur yang patut mendapatkan penghargaan karena mereka merupakan penyalur yang bisa diandalkan untuk membimbing usaha mikro tersebut.
Baca Juga: Aldebaran Yakin Papa Hartawan Terlibat Kecelakaan. Ikatan Cinta 21 Desember
Ketiga penyalur UMi itu di antaranya KSPPS Artha Bahana Syariah, Pati, Jawa Tengah dengan kategori kinerja terbaik.
KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera, Semarang, Jawa Tengah dengan kategori Suku Bunga Rendah atau Marjin Terendah.
Koperasi Kopsyah Konsumen An-Nisa, Kota Batu, Malang dengan kategori penyalur dengan Digitalisasi Penyaluran Uang Elektronik.
Baca Juga: Sehidup Semati Prajurit TNI Bunuh Diri Bersama Istrinya
"Saya sungguh berharap para penyalur UMi dapat selalu mengedepankan pelayanan yang bersih dan berkualitas bagi para debitur sehingga dapat terus mendorong peningkatan daya saing UMKM di Indonesia," ungkapnya melalui akun media sosialnya.***
Artikel Rekomendasi