Kampung Kreasi, Industrialisasi Ala BEM Universitas Mataram

- 18 Oktober 2021, 16:26 WIB
Perwakilan BEM Universitas Mataram ketika berdialog dengan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.
Perwakilan BEM Universitas Mataram ketika berdialog dengan Gubernur NTB H Zulkieflimansyah. /Diskominfotik NTB/istimewa/

KLIKMATARAM - Kampung Kreasi telah dilaksanakan sejak Agustus 2021 lalu di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini akan berakhir November. 

Hasil bumi berupa pisang yang menjadi ikon Desa Pakuan itulah yang menggugah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) untuk melakukan pendampingan industri pengolahan pisang yang selama ini dijual langsung.

Petani pisang biasanya menjual setandan pisang seharga Rp50 ribu yang jika diolah dan dikemas menjadi produk lain akan bernilai ekonomis lebih. 

"Selama tiga bulan selain pendampingan untuk pengolahan, ada pula pameran hasil produksi olahan yang sudah dipelajari dari pengemasan sampai penjualan," ujar perwakilan BEM Unram, Khairul Muamalah. 

Dengan tema ekonomi kreatif dan pendidikan, Kampung Kreasi BEM Unram juga memiliki program literasi dan buta aksara, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan memanfaatkan bank sampah di masing-masing sekolah juga sosialisasi pencegahan pernikahan dini.

Rupanya Kampung Kreasi mendapat respons positif. Misalnya dari Gubernur NTB H Zulkieflimansyah. Dia mendukung penuh program Kampung Kreasi yang diinisasi oleh BEM Unram. Pasalnya, program tersebut dinilai dapat membantu pemerintah mengenalkan industrialisasi kepada masyarakat.

Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB juga memberikan stimulan untuk kegiatan mahasiswa tersebut. 

"BEM memang harus melakukan gerakan yang langsung dirasakan masyarakat. Aktivis kampus punya peran lain yang bisa dilakukan," ujar Gubernur NTB saat menerima audiensi perwakilan BEM Unram di pendopo Gubernur, Senin 18 Oktober 2021.*** 

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini