Ini yang Jadi Penyebab UKM Kesulitan Ekspor Produk

- 14 Oktober 2021, 11:11 WIB
Kepala Dinas Perdagangan NTB H Fathurrahman (keempat dari kanan) berfoto bersama dengan Ketua KADIN NTB H Faurani (kelima dari kanan) dan para jajaran kedua lembaga.
Kepala Dinas Perdagangan NTB H Fathurrahman (keempat dari kanan) berfoto bersama dengan Ketua KADIN NTB H Faurani (kelima dari kanan) dan para jajaran kedua lembaga. /KLIKMATARAM/Bambang Parmadi/

KLIKMATARAM - Masalah serius yang dihadapi sebagian besar pelaku bisnis di NTB ini termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah tidak mudah untuk melakukan ekspor.

Ada banyak keterbatasan dan kendala. Seperti, aspek permodalan, manajemen ekspor, maupun kualitas dan standardisasi produk. Perlu lembaga atau entitas pendamping yang berfungsi sebagai agregator.

Padahal, banyak hal yang cukup menggembirakan bagi para pelaku bisnis di NTB yang bisa membuka keran ekspor. Beberapa komoditi yang diminati, antara lain adalah kopi, vanila, rumput laut, teripang dan juga lobster.

Paparan itu mengemuka saat Coffee Morning antara Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Pengurus KADIN NTB, Rabu 13 Oktober 2021.

Diskusi dihadiri Kepala Dinas Perdagangan NTB H Fathurrahman dan Ketua KADIN NTB H Faurani disepakati bahwa KADIN NTB akan melakukan kajian dalam bentuk forum grup diskusi yang lebih mendalam terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi setiap komoditi yang berpeluang untuk dikembangkan, termasuk untuk ekspor.

Forum grup diskusi yang akan melibatkan berbagai pihak seperti dinas/OPD terkait dan juga asosiasi pelaku usaha yang ada akan dibedah secara detil berbagai permasalahan setiap komoditi dan peluang pengembangannya, sehingga diharapkan bisa didapatkan jalan keluar dengan model penanganan yang tepat.

Terpisah, Giri Arnawa, salah seorang penggiat pemberdayaan masyarakat yang berpengalaman dalam proses pendampingan petani kopi di Papua, Aceh, dan berbagai daerah lainnya, mengungkapkan bahwa satu syarat utama yang harus ada dalam pengembangan berbagai produk ataupun komoditi adalah kesamaan persepsi dalam menghadapi permasalahan antara pemerintah dengan pelaku usaha.

Hal ini sangat penting untuk terciptanya sebuah perencanaan pengembangan yang komprehensif dan terukur. Masih adanya pemberian bantuan dari pemerintah yang ternyata kemudian tidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha karena tidak sesuai dengan kebutuhannya adalah contoh adanya perbedaan persepsi dan pemahaman yang mestinya bisa dihindari.

Giri menyebutkan proses industrialisasi cukup memberi angin segar bagi para pelaku UKM di NTB. Namun yang tidak kalah penting para pelaku UKM juga harus terus meningkatkan kemampuan dan tetap memelihara semangat kemandirian, jangan justru menjadi bergantung pada uluran tangan pemerintah.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah