Inilah Modus Korupsi Padat Karya Tunai yang Bersumber dari Dana Desa

- 18 Desember 2021, 13:51 WIB
Ilustrasi uang modus korupsi padat karya tunai dana desa.
Ilustrasi uang modus korupsi padat karya tunai dana desa. /Fanpage Amk

KLIKMATARAM - Upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pemerataan manfaat anggaran di desa, salah satunya melalui program Padat Karya Tunai Dana Desa (PKTD DD). Namun dalam praktiknya program yang bersumber dari Dana Desa ini kerap pula dikorupsi.

Warga desa perlu untuk bersikap kritis dalam pemanfaatan anggaran program yang ada di desa seperti PKTD DD ini.

Hal itu agar ada partisipasi pencegahan, sehingga kejahatan itu tidak terulang di masa yang akan datang atau bahkan tidak terjadi di desa.

Dikutip dari portal Pusbimtekpalira, berikut ini beberapa modus korupsi yang khusus terjadi pada program PKTD DD yang dipaparkan oleh Ketua Umum DPP LKDN Nur Rozuqi.

Baca Juga: Supaya Tidak Jadi Dosa 7 Hal Terkait Puasa Nazar ini Penting Diketahui

Korupsi PKTD DD ini dilakukan dengan cara penggelembungan data pekerja program PKTD Dana Desa.

Data pekerja yang dilaporkan ini biasanya lebih banyak daripada data pekerja yang sebenarnya menerima BLT Dana Desa.

Pengurangan nominal upah setiap pekerja PKTD Dana Desa, yaitu besarnya nominal uang yang diterima pekerja lebih kecil dari besaran nominal yang dilaporkan.

Baca Juga: HUT NTB ke-63 Makin Semarak dengan Kehadiran Ustad Abdul Somad

Pemalsuan tanda tangan pekerja PKTD Dana Desa, yaitu dengan cara memalsukan tanda tangan warga yang sesungguhnya warga tersebut tidak ikut program pekerja PKTD Dana Desa.

Memanfaatkan foto kopi KTP dan/atau KK warga yang tidak ikut program pekerja PKTD Dana Desa.

Mengalihkan data warga yang layak ikut program pekerja PKTD Dana Desa kepada warga yang sebenarnya tiak layak ikut program pekerja PKTD Dana Desa.

Baca Juga: Pemberangkatan Jemaah Umrah Ditunda Lagi Hingga Tahun 2022

Mengikutkan warga dalam program pekerja PKTD Dana Desa yang sesungguhnya tidak layak diikutkan dalam program pekerja PKTD Dana Desa.***

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah