Setapak Jejak Sejarah yang Hilang di Pantai Tanjung Karang

- 31 Desember 2021, 06:12 WIB
Beberapa warga sedang menikmati suasana menjelang matahari terbenam di Pantai Tanjung Karang Kota Mataram.
Beberapa warga sedang menikmati suasana menjelang matahari terbenam di Pantai Tanjung Karang Kota Mataram. /KlikMataram/Bambang Parmadi/

Namun demikian, kondisi ini tak berlangsung lama. Intrik perebutan kuasa akhirnya pecah menjadi perang saudara terbuka tahun 1838-1839. Puri Mataram bersiap melawan saudara tuanya di Tanjung Karang.

Puri Mataram akhirnya memenangkan pertarungan, dan kemenangan Puri Mataram  membuat Pelabuhan Tanjung Karang mulai dilupakan.

Keluarga Puri Mataram sebagai penguasa baru lebih memilih Ampenan sebagai pelabuhan utamanya.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun di Bima Terseret Arus Banjir Saat Mencuci Sepeda

Kejayaan Pelabuhan Ampenan berlangsung cukup lama, melewati beberapa kali pergantian kekuasaan yaitu masuknya Hindia Belanda pada tahun 1894, pemerintahan Jepang pada tahun 1942 dan zaman kemerdekaan tahun 1945 hingga dipindahkannya ke Pelabuhan Lembar pada tahun 1976.

Sementara Pelabuhan Tanjung Karang pun dilupakan. Tak ada satupun jejak yang bisa ditemukan sebagai penanda bahwa di sekitar muara Sungai Ancar dan Sungai Unus itu pernah berdiri satu pelabuhan yang menghubungkan Lombok dengan daerah-daerah lain, bahkan negara lain.***

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini