Misteri Batek Lapah, Pusaka Bertuah di Desa Sesela Lombok Barat

- 25 Desember 2021, 05:23 WIB
Batek Lapah, senjata tajam sejenis parang atau kelewang, saksi sejarah perlawanan masyarakat Desa Sesela terhadap kekuasaan kolonial lebih seratus tahun silam
Batek Lapah, senjata tajam sejenis parang atau kelewang, saksi sejarah perlawanan masyarakat Desa Sesela terhadap kekuasaan kolonial lebih seratus tahun silam /KlikMataram/Bambang Parmadi/

KLIKMATARAM - Batek (dibaca seperti dalam penyebutan “kain batik”) adalah salah satu senjata tajam yang dimiliki oleh masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok.

Ukuran senjata ini kurang lebih sama seperti parang, kelewang atau golok yang lebih pendek dari pedang tapi lebih panjang dibandingkan dengan pisau belati. Perbedaannya dengan kelewang, parang atau golok adalah pada ujungnya yang melengkung.

Di pedesaan Lombok senjata ini biasa dibawa oleh laki-laki yang bekerja di kebun atau di hutan. Selain untuk menebang cabang dan batang pohon, bentuk ujungnya yang melengkung biasa digunakan untuk menebas ranting atau perdu.

Akan tetapi selain sebagai alat kerja di kebun atau di hutan, dalam keadaan tertentu senjata tajam ini juga digunakan untuk pertahanan diri seperti ketika menghadapi binatang buas atau bertemu orang yang berniat jahat.

Baca Juga: Jadi Khatib Sholat Jumat, Polisi di Kota Bima Ini Bikin Bangga

Dalam khasanah cerita wayang Lombok dapat dijumpai salah satu tokoh yang memiliki senjata ini, yang dikenal dengan sebutan Batek Lapah.

Di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat ada salah satu warga yang menyimpan senjata ini, bukan sebagai alat kerja saat di kebun atau masuk hutan tetapi disimpan dan dijaga dengan baik sebagai pusaka warisan leluhurnya.

Terlebih benda bersejarah ini bisa berada pada ahli waris yang tepat setelah beberapa kali berpindah tangan.

Kepada Klik Mataram yang berkunjung ke rumahnya baru-baru ini Muhammad Amin, laki-laki berumur yang sekarang menyimpan senjata itu menceritakan bagaimana dirinya bisa memperoleh kembali setelah beberapa kali senjata itu berpindah tangan.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini