Pemeriksaan Tekanan Darah untuk Mencegah Stroke di Kalangan Lansia

9 Januari 2022, 19:57 WIB
Program pengabdian masyarakat sebuah sekolah tinggi kesehatan di Kabupaten Sumbawa. /Stikes Sumbawa/

Artikel ditulis oleh: Harmili, S.Kep.,Ns.,M.Kep, STIKES Griya Husada Sumbawa

KLIKMATARAM - Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Sebab memiliki prevalensi yang tinggi dengan penyakit pembuluh darah, kematian dini, stroke, penyakit ginjal dan kerusakan retina mata.

Ini adalah faktor risiko terpenting untuk penyakit pembuluh darah jantung yang membunuh sekitar 12 juta setiap tahun di seluruh dunia. Lebih banyak daripada penyakit lainnya.

Desa Bugis Medang merupakan salah satu Desa yang ada di Kepulauan Sumbawa. Desa ini, masih terdapat lansia yang mengalami hipertensi yang bisa beresiko terjadinya Stroke.

Baca Juga: Superman yang Mencuri, Damkar yang Tangkap, Ada Aksi kejar-kejaran

Oleh karena itu sebagai upaya untuk melakukan pencegahan stroke, STIKES Griya Husada melalui pengabdian masyarakat mengagendakan  program penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah.

Kegiatan pada 29 Desember 2021 lalu itu, bertujuan untuk mendeteksi dini masalah tekanan darah khususnya pada lansia. Program ini dilaksanakan di dusun Desa Bugis Medang. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat sasaran kegiatan.

Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat.

Program kegiatan Penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah sebagai program pengabdian masyarakat tahun anggaran 2021 STIKES Griya Husada Sumbawa, dilaksanakan oleh Harmili, S.Kep.,Ns,M.Kep. selaku Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Griya Husada Sumbawa.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa program studi Keperawatan. Diharapkan dapat membantu masyarakat mencegah terjadinya stroke di Desa Bugis Medang.

Implementasi kegiatan ini adalah dengan melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah.

Adapun rincian kegiatan adalah mendatangi langsung tempat sasaran dan menemui pemerintah dan kader setempat untuk perencanaan kegiatan. Berikutnya perkenalan diri pada masyarakat sasaran.

Baca Juga: Bobol Gudang, Orang Gila Ini 12 Kali Bolak-balik Bawa Barang Curian Tak Ada yang Tahu, Hasil Mencuri Dibagikan

Kemudian melakukan pemeriksaan tekanan darah, memberikan kuesioner awal, dan penyuluhan atau pemberian materi tentang hipertensi.

Terakhir adalah evaluasi Kegiatan.

Seluruh peserta pengabdian antusias dalam menerima kedatangan tim pelaksana untuk mendengarkan penyuluhan.

Berdasarkan penilaian sebelum dilakukan intervensi bahwa pemahan awal lansia tentang hipertensi masih kurang sebanyak 10 responden (50%).

Pemahan akhir setelah dilakukan intervensi bahwa pengetahuan tentang hipertensi mengalami peningkatan dalam kategori tinggi sebanyak 6 responden (30%) dan kategori sedang sebanyak 9 responden (45%).

Walau demikian masih ada yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (25%).

Hal ini dipengaruhi kurangnya kemampuan dalam menerima informasi dengan cepat dan disebabkan faktor penurunan dalam mengingat informasi-informasi terbaru.

Kesimpulan dalam kegiatan ini berdasarkan temuan di lapangan dapat disimpulkan bahwa, implementasi proses penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah melibatkan proses perizinan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Baca Juga: Pelajar SMA di Dompu Ditangkap karena Ngamuk dan Mengancam Temannya Menggunakan Badik

Proses pelaksanaan dilakukan dengan melibatkan 20 responden dan dilakukan evaluasi pemahaman awal sehingga didapatkan hasil mayoritas memiliki pengetahuan kurang.

Sedangkan Setelah dilakukan Penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah mayoritas pengetahuan lansia meningkat walau ada beberapa yang pengetahuannya tentang hipertensi masih kurang.

Kemudian, tanggapan dan pendapat masyarakat mengenai proses penyuluhan dan pemeriksaan tekanan darah sangat positif dan diharapkan dapat di lakukan secara rutin.***

Editor: Muhammad F Hafiz

Tags

Terkini

Terpopuler