Bahaya Fenomena Waterspout di Selat Lombok Bagian Selatan

- 29 Januari 2022, 17:17 WIB
Fenomena alam waterspout yang terjadi di Selat Lombok bagian selatan
Fenomena alam waterspout yang terjadi di Selat Lombok bagian selatan /Instagram @angga.2101

oleh: Aprilia Mustika Dewi

KLIKMATARAM - Mengenal fenomena waterspout yang terjadi di Selat Lombok bagian selatan pada tanggal 27 Januari 2022 kemarin. Fenomena alam ini perlu dikenal dan diwaspadai karena dapat membahayakan keselamatan, terutama bagi nelayan.

Waterspout adalah pusaran atmosfer yang memiliki diameter kisaran puluhan meter yang terjadi di atas perairan dapat berupa danau atau laut.

Pergerakan waterspout tergantung pada arah gerak awan-awan konvektif cumulonimbus pembentuknya.

Baca Juga: Fenomena Alam yang Tak Biasa, Ada Kejadian Laut Terbelah di Bima

Mekanisme pembentukan waterspout sama dengan puting beliung, di mana sistem pembentukannya dari awan cumulonimbus, jika puting beliung terjadi didarat berbeda dengan waterspout yang dapat terjadi diperairan.

Baca Juga: Posisi Persilangan Planet Maka Akan Terjadi Gempa Bumi Berkekuatan 8-9 SR, Cek Faktanya di Sini


Adanya awan cumulonnimbus mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Bentuk dari waterspout seperti belalai yang keluar dari awan cumulonimbus berupa angin kencang yang berputar hingga membentuk pusaran terjadi di laut dengan durasi waktu yang singkat dan bersifat lokal.

Namun tidak semua awan cumulonimbus akan menimbulkan puting beliung maupun waterspout.

Baca Juga: Tanah Bergerak 13 Rumah Rusak Parah, Sudah Tiga Kali Kejadian

Adanya kondisi tertentu seperti labilitas udara yang kuat mengindikasikan adanya ketidakstabilan atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan cumulonimbus dan menjadi pembangkit terbentuknya waterspout.

Baca Juga: Gunung Rinjani Ditutup hingga Maret 2022, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Adanya fenomena waterspout berbahaya bagi para nelayan dan warga yang berada di pesisir, sehingga dihimbau untuk berhati-hati dan menjauhi area tersebut.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi selama puncak hujan, dan selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini dari BMKG.***


Penulis adalah prakirawan di BMKG Stasiun Meteorologi ZAM

 

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x