Belasan Anak Sapi Mati, Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah Gunakan Ramuan Herbal Atasi Wabah PMK

- 9 Juni 2022, 06:09 WIB
Ilustrasi. Belasan Anak Sapi Mati, Dinas Peternakan Lombok Tengah Gunakan Ramuan Herbal Atasi Wabah PMK.
Ilustrasi. Belasan Anak Sapi Mati, Dinas Peternakan Lombok Tengah Gunakan Ramuan Herbal Atasi Wabah PMK. /pexels/Dids

KLIKMATARAM - Sebanyak 15 ekor anak sapi di Lombok Tengah ditemukan mati akibat dari penyebaran virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang masih merebak di daerah tersebut.

Kabar matinya belasan anak sapi tersebut, dijelaskan oleh Lalu Taufikurahman selaku Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah.

“Anak sapi itu mati karena kurang mengonsumsi susu dari induknya yang terkena PMK. Jadi bukan mati karena terkena PMK,” ucapnya dikutip dari Antara pada Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Juga: Sah! Tikungan 17 Sirkuit Mandalika Dikuasai ITDC Setelah Menang Gugatan

Lebih lanjut Taufikurahman mengatakan selama ini laporan ternak sapi yang mati akibat tertular virus PMK masih belum ada, namun ada peternak yang memotong sapi mereka yang terkena virus tersebut.

Dirinya juga menjabarkan di Kabupaten Lombok Tengah, kasus PMK telah memasuki gelombang kedua dengan jumlah kasus mencapai 4.800 ekor dan 2.456 ekor dinyatakan telah sembuh.

“Tinggal 49 persen yang masih sakit dan sedang dalam proses pengobatan,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Acara iNews Hari Ini Kamis 9 Juni 2022: Catat Jadwal Indonesia Master 2022 dan Toulon Tournament

Obat untuk mencegah virus PMK yang langka membuat pihaknya mensosialisasikan pengobatan herbal kepada ternak sapi yang sakit dengan memberikan ramuan yang terdiri dari gula merah, daun kelor, dan kunyit.

Halaman:

Editor: Dani Prawira

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini