Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Bulan Depan Bisa Beda Antara Pemerintah dan Muhammadiyah

- 8 Juni 2022, 23:45 WIB
Ilustrasi hewan kurban pada hari raya Idul Adha di mana tahun ini ada poensi pelaksanaan yang berbeda.
Ilustrasi hewan kurban pada hari raya Idul Adha di mana tahun ini ada poensi pelaksanaan yang berbeda. /Pexels/Top 5 Way/

Sementara kriteria baru MABIMS berdasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal).

Yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.

“Kriteria baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam,” kata Thomas Djamaluddin.

Sebagaimana diketahui, Pimpinan (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah 1443 Hijriyah atau hari raya Idul Adha jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Hal tersebut tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.O/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriyah.

Baca Juga: Overdosis Nikotin dari Vape, Siswa di Australia Alami Kejang-Kejang dan Pingsan

Pada saat maghrib 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria wujudul hilal telah terpenuhi.

Dengan deimikian Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

Sementara garis tanggal kriteria baru MABIMS menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasi kurang dari 6,4 derajat.

Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya hilal tidak mungkin dapat dirukyat.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini