Ini Alasan Muhammadiyah Menentukan Awal Bulan dengan Hisab

- 29 April 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi metode hisab Muhammadiyah dengnperhitungan siklus benda langit.
Ilustrasi metode hisab Muhammadiyah dengnperhitungan siklus benda langit. /Pexels/Dids/

KLIKMATARAM- Muhammadiyah menetapkan metode hisab atau perhitungan untuk  menentukan awal bulan baru. Idul Fitri 1443 Hijriyah atau 1 Syawal tahun ini telah ditetapkan jatuh tanggal 2 Mei 2022.

Metode Hisab Majelis Tarjih Muhammadiyah disebut juga ilmu hitung atau arithmatic. Perhitungan ini tidak memerlukan pengamatan hilal untuk mengetahui munculnya bulan baru.

Ilmu hisab yang ditetapkan Muhammadiyah acap diidentikkan dengan ilmu falal. Namun menurut laman suaramuhammadiyah.id, cakupan ilmu hisab lebih luas dari ilmu falak.

Baca Juga: Seo Ye Ji dalam Drama Terbaru ‘Eve’ Perceraian yang Mempertaruhkan 2 Triliun Won

Hisab kerap diidentikkan dengan falak, di mana aktivitasnya adalah melakukan perhitungan gerakan benda langit.

Dari perhitungan itu didapatkan posisi benda langit, ketinggian, kerendahan, terjadinya waktu malam dan siang, awal waktu shalat, bilangan bulan dan tahun, awal bulan Qamariyah, hingga gerhana.

Penetapan waktu dan arah tersebut dilakukan dengan perhitungan terhadap posisi-posisi geometris matahari, bulan, dan bumi.

Baca Juga: Para Pebalap Motocross Internasional Akan Jajal Sirkuit Desa Lantan di Batukliang Saat Momen Lebaran Topat

Mengapa Muhammadiyah menggunakan metode ini? Dari laman suaramuhammadiyah.id itu dijeaskan bahwa metode ini memberi kepastian perhitungan, di mana tak perlu menunggu hasil pengamatan hilal.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah