17 Kasus Kekerasan pada Anak di Tahun 2021, Ada yang Meninggal Dianiaya Guru

- 29 Desember 2021, 10:37 WIB
Ilustrasi kekerasan pada anak.
Ilustrasi kekerasan pada anak. /pixabay/alexas

Baca Juga: 19 Pejabat Tinggi Polri Naik Pangkat Termasuk Kapolda NTB

Sedangkan jenis-jenis kasusnya didominasi oleh tawuran pelajar, dengan rincian; kasus kekerasan berbasis SARA (suku, agama dan ras) sebanyak 1 kasus perundungan/pembuliyan sebanyak 6 kasus; dan kasus tawuran pelajar sebanyak 10 kasus.

"Ternyata, meski pandemi Covid-19, namun tawuran pelajar tetap terjadi. Bahkan menurut data Polres Kota Bogor, terjadi peningkatan jumlah tawuran pelajar sepanjang tahun 2021," ungkap Retno.

Sementara itu, pada bulan Januari, Februari dan September, KPAI tidak mencatat ada kasus perundungan di satuan pendidikan. Namun, pada bulan Oktober justru banyak sekali kasus perundungan yang terjadi.

Para pelaku kekerasan di pendidikan terdiri dari  teman sebaya, guru, orangtua, pembina dan kepala sekolah. 

Baca Juga: Razia Miras di Bima: Paling Banyak Disita Adalah Arak dan Sopi

Teman sebanyak mendominasi, yaitu ada 11 kasus yang melibatkan teman sebaya. Sedangkan pelaku guru ada 3 kasus dan pelaku pembina, kepala sekolah dan orangtua siswa masing-masing 1 kasus.

Korbannya mayoritas adalah anak, hanya 1 kasus korbannya adalah guru yang mengalami pengeroyokan yang dilakukan oleh orangtua siswa.

"Yang mengenaskan, korban ada yang meninggal dan mengalami kelumpuhan," ujar Retno Listyarti.

Korban meninggal karena tawuran ada 5 orang; karena dianiaya guru ada 1 siswa meninggal; dan 1 siswa di Musi Rawas mengalami kelumpuhan setelah dikeroyok teman sebayanya.***

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini