Vaksinasi di Sumbawa Terkendala Cuaca dan Musim Tanam, Kenapa?

15 Desember 2021, 07:36 WIB
Ilustrasi vaksinasi, program vaksinasi di Kabupaten Sumbawa justru terkendala cuaca dan musim tanam /Freepik.com/tirachardz

KLIKMATARAM – Kendala utama pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sumbawa karena cuaca. Kemudian kedua karena sudah mulai masuk musim tanam.

Kenapa? Untuk kedua kendala itu karena terdapat beberapa wilayah yang kesulitan memobilisasi massa. Sehingga untuk upaya percepatan, didorong pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan pada malam hari. Masyarakat yang beraktivitas di kebun sejak pagi sampai sore, bisa melakukan vaksinasi.

Kapolres Sumbawa, AKBP Esty Setyo Nugroho mengakui hal itu. Pihaknya meminta bantuan tokoh masyarakat kepala desa dan perangkatnya untuk menyiapkan warga yang akan divaksin. Sehingga mempermudah tugas tim vaksinator dalam upaya percepatan.

Adapun untuk jumlah vaksin, diakuinya, sangat aman. Saat ini terdapat sekitar 35 ribu dosis. Tim vaksinator juga tetap siap. Karenanya, semua pihak diimbau untuk datang ke lokasi yang sudah disediakan untuk melakukan vaksinasi.

Baca Juga: Ternyata Ini yang Diinginkan Para Korban Perkosaan Oknum Ustadz

“Sekarang ayo sama-sama melakukan vaksinasi. Untuk masyarakat jangan termakan hoax atau berita bohong. Vaksin ini aman dan halal. Bahkan MUI sudah membuat fatwa. Dan sudah terbukti dengan banyaknya vaksinasi, covid menurun. Tapi tetap harus waspada dengan penerapan protokol kesehatan,” jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Humas Polri, Rabu 15 Desember 2021.

Realisasi vaksinasi dosis 1 di Kabupaten Sumbawa diupayakan mencapai 70 persen sebelum berakhirnya tahun 2021. Dari target tersebut, kini sudah tercapai sekitar 62 persen lebih.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Mataram Dibekuk Lantaran Jual Sabu-sabu

Terhadap sisa target, Sumbawa sedang menggenjot pelaksanaan vaksinasi di wilayah-wilayah padat penduduk.

Kapolres Sumbawa menjelaskan dalam mempercepat capaian vaksinasi, skemanya tim vaksinator memaksimalkan daerah yang padat penduduk. Khususnya di Kecamatan Alas, Utan, Labuhan Badas, Moyo Hilir, Sumbawa, Empang, dan Plampang.

“Kita sudah rapat kemarin, skemanya kita keroyok atau maksimalkan daerah yang padat penduduk. Karena capaiannya juga masih ada yang di bawah 50 persen. Ini coba kita genjot terus,” terangnya.

Baca Juga: Menag Yaqut Punya 3 Langkah Jitu Untuk Cegah Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual, Apa Saja Itu

“Sesuai dengan target, pada tanggal 15 Desember diupayakan sudah mencapai 70 persen vaksin dosis 1. Kemudian akhir tahun 50 persen dosis 2. Itu untuk syarat menuju herd imunity,” jelasnya.

Selain mempercepat realisasi, pihaknya juga menekankan terkait penginputan data. Hal ini untuk memperkecil selisih data yang dicatat secara manual dengan yang sudah diinput di aplikasi P-Care.

Baca Juga: UMKM Itu Tak Perlu Dibela yang Penting Dibeli

“Data manual itu sekitar 63 persen lebih. Sedangkan di aplikasi P-Care 62 persen. Itulah yang terus kita dorong tim percepatan akselerasi data untuk mengupdate atau menginput data capaian antara P-Care dengan manual,” tutupnya.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler