Bale Bleq Pejanggik Jadi Penanda Sejarah Kedatuan Lombok di Masa Lalu

2 Januari 2022, 13:13 WIB
Bale Bleq Pejanggik sebagai penanda kedatuan di Lombok pada masa lampau. /KlikMataram/Ahmada Efendi/

KLIKMATARAM - Berdiri tegak di tengah-tengah area berukuran cukup luas, Bale Bleq Pejanggik yang berada di Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, bisa menjadi kunci menguak kehidupan masa lampau. Terutamanya lagi kondisi kehidupan terkait sejarah Kedatuan Pejanggik.

Kedatuan Pejanggik dapat dikatakan sebagai salah satu kedatuan yang cukup kuat tinggal dalam memori ingatan masyarakat Lombok pada umumnya.

Di Lombok, dikenal istilah kedatuan. Beberapa yang terkenal seperti Kedatuan Pejanggik yang berada sekitar 4 km di sebelah timur Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

Di beberapa ruas jalan yang ada di Lombok juga terdapat naman Jalan Pejanggik yang sebenarnya secara tidak langsung merupakan pengaruh Kedatuan Pejanggik di masa lalu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tetap Mendapat Apresiasi, Materi Pemainnya Menjanjikan Untuk Hadapi SEA Games 2022

Contohnya bisa disebut di Kota Mataram ada Jalan Pejanggik. Jalan ini dimulai dari perempatan Bank Indonesia ke arah timur melewati Kantor Gubernur NTB terus ke timur sampai di Cakranegara.

Di Lombok Timur juga ada Jalan Pejanggik terdapat di Selong. Di Praya juga ada nama jalan yang sama.

Fakta-fakta ini cukup menjadi bukti betapa memang Kerajaan (Kedatuan) Pejanggik cukup mempunyai gaung besar bagi keberadaannya di masa lampau.

Setidaknya hal ini dapat dikonfirmasi dari masyarakat Desa Pejanggik sendiri. Salah satunya adalah Heriyanto yang tinggal di dekat komplek Bale Bleq.

Baca Juga: Ini Isi Berita Hoaks Rio Ramadhan Meninggal Dunia, Peretas Menyeret Nama Adek Rio

Ia mengatakan bahwa Kedatuan Pejanggik mempunyai beberapa peninggalan seperti Bale Bleq, berbagai macam benda milik kedatuan seperti pedang, tombak (jungkat) dan lain-lain yang tersimpan di rumah Guru Dane yang terpisah dari bangunan Bale Bleq.

Bale Bleq sendiri merupakan bale dengan fondasi berukuran sekitar 3 meter tingginya. Adapun panjang dan lebar Bale Bleq berukuran 7 kali 7 meter.

Bentuk atap bangunan berundak 9, sehingga memang cukup tinggi dan mencolok dari bangunan-bangunan lainnya di Desa Pejanggik. Adapun atapnya terbuat dari anyaman ilalang.

Semua sisi Bale Bleq dipagari bambu yang sudah dianyam sedemikian rupa. Tidak seperti kebanyakan pagar, melainkan anyamannya masih menyisakan lubang-lubang kecil merata di semua permukaannya.

Baca Juga: Hoaks Lagi, Selebgram Rio Ramadhan Dikabarkan Meninggal Lalu Langsung Klarifikasi, Pernah Pacaran Settingan

Dengan demikian bisa memperlihatkan bagian dalam Bale Beleq, namun karena fondasinya yang tinggi tidak memungkinkan untuk melekatkan mata di lubang-lubang pagarnya.

Jika diperhatikan bahan-bahan bangunannya, Bale Bleq sepertinya memang sengaja dibuat dari bahan-bahan alami untuk tetap mengikuti aslinya.

Untuk masuk ke dalam Bale Bleq tidak bisa sembarangan. Ada khusus petugas atau juru kunci yang harus membukakan pintunya.

Jadi untuk memasuki Bale Bleq tidak mudah. Waktunya pun bergantung pada petugas khusus yang memang telah dipercaya masyarakat setempat sebagai mangkunya.

Baca Juga: Guru Madrasah Harus Mengembalikan Bantuan Subsidi Upah, Mengapa? Ini Penjelasan Kemenag

KlikMataram sendiri tidak bisa mengakses langsung ketika sempat berkunjung. Mangku Bale Bleq sedang tidak ada di tempat. Hanya sempat mengelilingi komplek dan berfoto di beberapa sudut luar Bale Bleq Pejanggik.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler