Legalisasi Ganja, Santi Warastuti: Anakku Butuh Ganja untuk Medis

- 30 Juni 2022, 16:14 WIB
Ilustrasi. Legalisasi Ganja, Santi Warastuti: Anakku Butuh Ganja untuk Medis.
Ilustrasi. Legalisasi Ganja, Santi Warastuti: Anakku Butuh Ganja untuk Medis. /Photo by jcomp/Freepik

KLIKMATARAM - Isu tentang penggunaan ganja untuk alasan medis menjadi sorotan akhir-akhir ini. Hal itu karena aksi yang dilakukan oleh seorang wanita bernama Santi Warastuti.

Dalam sebuah unggahan gambar di Instagram Santi menyampaikan keluh kesahnya agar ganja bisa dilegalkan dalam dunia medis. Dia sangat berharap sekali supaya anaknya bisa lekas diobati.

Dia merasa sangat khawatir sekali dengan kondisi anaknya yang kian hari tidak menunjukkan kondisi yang baik.

Baca Juga: Denny Sumargo Konsultasi ke Ustadz Faizar, Denny: Seterkutuk Itukah Podcast Saya

Bukan hanya Pika, anak dari teman-teman Santi juga banyak yang menderita gejala penyakit celebral palsy atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan otot, gerakan, hingga koordinasi tubuh seseorang.

"Anakku butuh ganja medis," unggahnya di Instagram @santiwarastutisanti pada 27 Juni 2022.

Santi dan suaminya dengan nekat ke Bundaran HI Jakarta pada CFD pagi mengangkat papan bertuliskan harapan agar pihak yang berwenang segera melegalkan bahan narkotika yang bisa menyembuhkan anaknya.

Menanggapi isu tersebut Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban membuat thread atau utas di laman Twitternya. 

Baca Juga: Nasib Nelayan Kota Mataram Bagaimana Jika Aplikasi MyPertamina Diterapkan untuk Membeli BBM

Ia menyampaikan bahwa isu tentang ganja medis ini hidup kembali dengan aksi yang disuarakan oleh Santi. Bahkan, isu ini telah bergulir ke pihak-pihak berwenang, seperti DPR, wakil presiden, dan MUI (majelis ulama Indonesia).

Zubairi menambahkan, penting rasanya untuk membahas tentang bagaimana pandangan dunia medis tentang ganja yang akan dibuat menjadi obat. 

Terkait tentang kemungkinan manfaatnya seperti apa berdasarkan penelitian beberapa ahli yang dia ketahui. Dan juga sudut pandangnya tentang apakah disarankan atau tidak tentang pelegalan ganja dalam dunia medis.

Di samping itu, Zubairi juga menyampaikan tentang risiko dan efek samping akibat dari penggunaan ganja ketika menjadi obat medis. 

"Apakah ganja medis itu aman? Merupakan fakta bahwa ganja medis itu legal di sejumlah negara, bahkan untuk nonmedis. Namun tidak berarti sepenuhnya aman. Jika penggunaan tidak ketat, bisa terjadi penyalahgunaan yang menyebabkan konsekuensi kesehatan bagi penggunanya," ungkapnya di akun Twitter.

Baca Juga: Gonjang-Ganjing Holywings, Seperti Apa Kemuliaan Nama Muhammad dan Maria? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Apakah ada temuan kalau obat ganja lebih baik? Belum ada bukti obat ganja lebih baik, termasuk untuk nyeri kanker dan epilepsi. Namun ganja medis bisa menjadi pilihan atau alternatif, tapi bukan yang terbaik. Sebab, belum ada juga penyakit yang obat primernya adalah ganja," katanya lagi.

"Cerebral palsy dengan ganja medis? Studi penggunaan THC (tetrahydrocannabinol) dan CBD (cannabidiol) pada cerebral palsy memang ada. Namun tingkat manfaatnya masih rendah. Sebab itu, saya usulkan, ada bahasan khusus untuk menolong buah hati dari Ibu Santi Warastuti oleh para ahli terkait," ungkap Zubairi.

Dan masih banyak sekali bahasan yang disampaikan oleh Zubairi tentang manfaat dan risiko dari ganja medis. Dengan menggunakan metode tanya jawab, dan istilah-istilah dalam ilmu kedokteran.

Di akhir utasnya Zubairi memberikan kimpulan bahwa semua obat pasti memiliki efek samping. Adanya yang efeknya serius sehingga harus sangat hati-hati dalam penggunaannya.

"Yang terang, setiap obat itu memiliki potensi efek samping, beberapa serius, termasuk ganja medis—yang harus diminimalkan. Ketepatan dosis ini krusial untuk menjaga kondisi pasien sehingga mendapatkan efek obat yang dituju. Terima kasih," kata Zubairi.***

Editor: Dani Prawira

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini