Tradisi Pacuan Kuda Telah Renggut Korban Jiwa, Ketua DPRD NTB Minta Hentikan Penggunaan Joki Cilik  

- 29 Juni 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi. Tradisi Pacuan Kuda Telah Renggut Korban Jiwa, Ketua DPRD NTB Minta Hentikan Penggunaan Joki Cilik.
Ilustrasi. Tradisi Pacuan Kuda Telah Renggut Korban Jiwa, Ketua DPRD NTB Minta Hentikan Penggunaan Joki Cilik. /Youtube.com/@tanpanama

KLIKMATARAM - Joki anak atau joki cilik yang biasanya ada dalam tradisi pacuan kuda di Pulau Sumbawa diminta dihentikan oleh Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda.

Terkait pelarangan joki cilik tersebut dikatakan Isvie di Mataram pada Selasa, 28 Juni 2022.

"Kami menyayangkan penggunaan joki anak pada kegiatan yang sangat membahayakan keselamatan jiwa tersebut," ujarnya.

Dirinya mengatakan sejumlah temuan kasus eksploitasi joki anak tersebut kerap kali berujung pada hilangnya nyawa.

Baca Juga: Pemkab Lombok Tengah Siap Bayarkan Gaji ke-13 ASN Awal Juli

Salah satunya kasus di Bima, pada 9 Maret 2022 seorang anak berusia 6 tahun yang menjadi joki cilik tewas setelah terjatuh dari kuda saat latihan.

Melihat catatan buruk tersebut, Isvie meminta Pemprov NTB bersama daerah lainnya untuk membahas masalah ini lebih lanjut.

"Saran saya, Pemprov NTB perlu duduk bareng dengan Pemkab Bima maupun Pemda Kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, untuk bisa menghentikan penggunaan joki anak di arena pacuan kuda," ujarnya dikutip dari Antara.

 Dia melanjutkan masyarakat dan orangtua perlu diedukasi dan diberikan pemahaman terkait penggunaan joki cilik yang merupakan tindakan eksploitasi anak.

Halaman:

Editor: Dani Prawira

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x