Tradisi Pacuan Kuda Dikiritik, Gubernur NTB Zulkieflimansyah Angkat Bicara

- 24 Juni 2022, 13:50 WIB
Ilustrasi. Tradisi pacuan kuda yang jadi jokinya anak-anak menuai kritik, Gubernur NTB pun mengatakan hal ini.
Ilustrasi. Tradisi pacuan kuda yang jadi jokinya anak-anak menuai kritik, Gubernur NTB pun mengatakan hal ini. /diskominfotik NTB

KLIKMATARAM - Adanya anak-anak yang menjadi penunggang kuda atau joki cilik di NTB, khususnya Pulau Sumbawa, masih menuai kritikan dari sejumlah pihak dan pemerhati anak.

Keberadaan joki cilik tersebut di arena pacuan kuda tradisional di NTB ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah untuk dicarikan solusi dan cara menghentikannya.

Diketahui peran joki anak atau joki cilik di arena pacuan kuda tradisional di NTB sudah menjadi sebuah budaya khususnya di Sumbawa.

Baca Juga: Loang Baloq Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022, Kemenparekraf Akan Lakukan Penilaian

Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam beberapa kesempatan, menyatakan tidak setuju dengan adanya joki cilik dalam budaya pacuan kuda tersebut.

Namun, dirinya menjelaskan bahwa pacuan kuda tradisional, sudah sejak dahulu melekat jokinya oleh anak-anak, sehingga menjadi tradisi yang telah mengkultur di tengah masyarakat. Maka dibutuhkan proses untuk mengubahnya.

"Memperbaiki tradisi tidak bisa serta merta, tapi butuh proses," kata Bang Zul sapaan Gubernur NTB.

Lebih lanjut jelas Zul, bahwa ia sering melihat pacuan kuda di luar negeri. Sehingga ditegaskannya bahwa tidak setuju dengan adanya joki cilik.

Baca Juga: 8 Ekspresi Populer dalam Bahasa Inggris Agar Bicaramu Seperti Native Speaker

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x