Kondisi Terkini Iklim di Wilayah NTB, BMKG Ingatkan Masyarakat Agar Tetap Waspada

- 20 Januari 2022, 20:02 WIB
Peta analisis curah hujan pada dasarian II Januari 2022 di wilayah NTB.
Peta analisis curah hujan pada dasarian II Januari 2022 di wilayah NTB. / BMKG Lobar

KLIKMATARAM - BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat merilis kondisi terkini iklim di wilayah NTB. BMKG mengingatkan potensi iklim atau cuaca yang terjadi di NTB.

Dijelaskan bahwa curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II di bulan Januari 2022 umumnya berada pada kategori Menengah 51-75 mm per dasarian hingga Tinggi, 201-300 mm per dasarian.

Hanya sebagian kecil wilayah yang berada pada kategori hujan rendah, 21–50 mm per dasarian.

Curah hujan terendah terjadi di wilayah Palibelo Panda, Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 44 mm per dasarian.

Baca Juga: 'Kaget Nikah' Lalita Cemburu Sama Andre, Mungkinkah Dia Mulai Jatuh Cinta?  

Sifat hujan pada dasarian II Januari 2022 di wilayah NTB secara umum bervariasi dari sifat Normal (N) hingga Atas Normal (AN), dengan sebaran wilayah dengan sifat hujan Atas Normal (AN) mendominasi Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Kecuali sebagian Lombok Timur dan Pringgarata, sebagian kecil Sumbawa Barat, Kota Bima dan sebagian Kabupaten Bima serta sebagian kecil Kabupaten Dompu.

Sedangkan sifat Bawah Normal (BN) berada di wilayah Pringgarata, sebagian kecil Lombok Timur, sebagian kecil Sumbawa, sebagian kecil Dompu dan Kota Bima.

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) Provinsi NTB umumnya dalam kategori Masih Ada Hujan pada saat updating (0 hari) hingga Pendek (1 – 5 hari) yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB.

HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Labangka dan Wera, Kabupaten Bima dan Sumbawa sepanjang 3 hari, dengan kategori sangat pendek.

Baca Juga: Hati-hati, Riya dan Syiar di Medsos Beda Tipis, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Bahayanya

Saat ini indeks ENSO masih dalam kriteria La Nina yang terpantau sudah berlangsung selama sepuluh dasarian terakhir (Indeks ENSO terkini -1.10). Kondisi La Nina diprediksi akan berlangsung hingga Juli tahun 2022 ini.

Angin Baratan diprediksi akan tetap aktif dan menguat hingga Februari–Maret 2022. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif dan diperkirakan akan tetap tidak aktif hingga Dasarian III Januari 2022.

Anomali OLR menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan awan relative normal disekitar wilayah Indonesia pada awal dasarian III Januari yang kemudian meningkat pada akhir Januari hingga awal Februari 2022.

Baca Juga: Terseret Arus Ombak, Pencarian Warga Medan di Kawasan Pantai Senggigi Melalui Jalur Udara

Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi mendekati normalnya, diprakirakan akan kembali menghangat pada Februari 2022 kemudian kembali menuju kondisi normal pada Bulan Mei 2022. 

Pada dasarian III Januari 2022, hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian diprerkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang berkisar 50% - >90%. 

Terdapat juga peluang hujan dengan intensitas >100 mm/dasarian disebagian wilayah Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima sebesar 20%-60%.

Meskipun potensi hujan pada Dasarian III Januari 2022 cendrung berkurang, masyarakat tetap perlu mewaspadai adanya potensi hujan dengan intensitas >100 mm yang masih berpeluang terjadi di wilayah NTB.

Puncak musim hujan masih diprediksi terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2022.

"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati–hati terhadap potensi bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, potensi longsor, dll, yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal," kata dua orang Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Dewo Sulistio Adi W dan Suci Agustiarini dalam keterangannya yang diterima KlikMataram, Kamis, 20 Januari 2022.***


Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x