Ini Kerugian Bayi di Masa Krisis Iklim Dibanding Kakek-Neneknya

- 30 Oktober 2021, 13:09 WIB
Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. /pexels.com/Joe Leineweber/

KLIKMATARAM – Banyak kerugian bagi bayi dan anak-anak di Indonesia yang dilahirkan di masa krisis iklim sekarang ini. Dibanding keberuntungan kakek-nenek mereka, sedikitnya lima kerugian yang dialami generasi baru ini.

Apa saja itu?

Laporan terbaru Save The Children secara global menyebutkan krisis iklim di Indonesia berdampak nyata. Termasuk terhadap anak-anak yang terlahir setahun terakhir.

Save The Children adalah NGO internasional yang mempromosikan hak-hak anak, menyediakan bantuan dan membantu mendukung anak-anak di negara-negara berkembang.

CEO Save The Children Indonesia, Selina Patta Sumbung, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu 30 Oktober 2021, menyebutkan bahwa laporan berjudul “Lahir di Masa Krisis Iklim” itu menyebutkan anak-anak akan merasakan suhu 7,7 kali lebih panas dibanding generasi terdahulu.

Laporan yang diterbitkan pada September 2021 itu juga menyebutkan anak-anak akan menghadapi 3,3 kali lebih banyak ancaman banjir dari luapan sungai, dan 1,9 kali lebih banyak mengalami kekeringan.

Ditambah lagi, anak-anak Indonesia di masa krisis iklim ini mengalami 3,2 kali lebih banyak gagal panen.

Secara global anak-anak yang lahir pada 2020 akan menghadapi 7 persen lebih banyak kebakaran hutan, 26 persen lebih banyak gagal panen, 31 persen lebih banyak kekeringan, 30 persen lebih banyak banjir sungai, dan 65 persen lebih banyak gelombang panas jika pemanasan global dihentikan pada 1,5 derajat celcius.

Save The Children menekankan masih ada waktu untuk mengubah masa depan yang suram itu.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini