Pertumbuhan Ekonomi Terancam Perubahan Iklim, Apa yang Harus Dilakukan?

- 3 November 2021, 13:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di event COP26, Glasgow.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di event COP26, Glasgow. /Facebook Sri Mulyani Indrawati

KLIKMATARAM - Dampak perubahan iklim di negara-negara Asia Tenggara saat ini sudah menjadi ancaman dan memiliki risiko yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dibutuhkan sebuah kesepakatan bersama di negara kawasan untuk memitigasi risiko, agar pertumbuhan ekonomi bisa terjaga.

"Jika upaya mewujudkan ekonomi hijau tidak tercapai, maka pertumbuhan ekonomi yang bergerak cepat tetap akan sia-sia karena dikalahkan oleh cepatnya dampak climate change," tulis Menkeu Sri Mulyani Indrawati di media sosialnya, Rabu 3 November 2021.

Pembiayaan pun menjadi salah satu poin penting untuk mempercepat transisi energi menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Pertemuan Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, Indonesia menyambut baik inisiatif Asian Development Bank (ADB) dalam mengembangkan ASEAN Catalytic Green Finance Facility (ACGF) untuk mengkatalisasi pembiayaan hijau.

Lebih jauh dijelaskannya bahwa Indonesia sendiri telah menetapkan Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme karbon.

Selain itu, Energi Transition Mechanism (ETM) yang diinisiasi Indonesia dan ADB juga diharapkan dapat mendukung proses transisi energi yang lebih cepat.

Baca Juga:  Presiden Jokowi ke CEO Forum, Rencana Investasi Apa?

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x