"Gembira, atau kalau orang sekarang bilang itu hepi. Tapi ya kita kan ada keterbatasan, ini jadi masalah juga," ujar Gusmadi seperti dikutip dari laman Kemenag.
Sebelum berhaji, Gusmadi mengaku memiliki firasat. Dia merasakan dejavu, pernah berada di paviliun B3, tempat dirinya rehat sejenak sebelum berangkat menuju Makkah.
Padahal, dia mengaku sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci.
"Saya bermimpi, saya pernah berada di ruangan ini, saya sudah tidak asing lagi dengan tempat ini. Mimpi berada di sini, padahal saya tidak pernah ke sini, umrah pun tidak pernah," ujar Gusmadi.
Pandangannya menerawang tertuju ke setiap sudut ruangan Paviliun Bandara Jeddah yang dingin.
Ketika berada di embarkasi Batam, Kepulauan Riau, Gusmadi mengaku dan sangat terbantu karena merasa mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari petugas.
Dia mengapresiasi pelayanan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah ikhlas dan maksimal melayani jemaah haji.
Apa pasal karena senjak berada di Pekanbaru, petugas membantu mendorong kursi roda. Sejauh ini, Gusmadi mengatakan sama sekali tidak mengalami kesulitan.***
Artikel Rekomendasi