Dilansir dari situs resmi pemerintah kabupaten Lombok Barat, www.lombokbarat.go.id menyebutkan bahwa keberadaan galangan kapal di NTB pertama kali pada tahun 1994 oleh H. Muhammad Arifin.
Dikatakan oleh Agus Salim Direktur PT Dukuh Raya Shipyard, keberadaan galangan kapal di NTB juga menjadi respon dari program tol laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu.
Selain itu keberadaan galangan kapal PT Dukuh Raya Shipyard telah menyumbang lapangan pekerjaan di sektor perhubungan laut.
Ada 100 pekerja di PT. Dukuh Raya saat ini dan 90 Persen tenaga kerja berasal dari Lombok, 10 persen pekerja dari luar daerah.
“Nanti akan ada empat galangan kapal, di mana satu galangan membutuhkan 100 pekerja, jadinya nanti kita butuhkan 400 Pekerja dan insyaallah nanti kita akan berusaha untuk memprioritaskan putra daerah,” ucap Agus Salim.
Potensi pariwisata dan ekonomi NTB yang semakin pesat, mengakibatkan jalur laut tidak hanya dipenuhi kapal jenis ferry ukuran kecil saja.
Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadhan Pada 1 April 2022
Namun juga sejumlah kapal berbobot besar menyusul dibukanya jalur penyebrangan Surabaya ke Lombok.
Dengan adanya pelabuhan Gili Mas menyebabkan PT Dukuh Raya Shipyard meningkatkan kapasitas galangan kapalnya dan mampu melakukan perbaikan kapal dengan bobot 3.000 DWT.
Artikel Rekomendasi