Westerling Aktor Kejahatan Perang yang Dianggap Pahlawan oleh Rakyat Belanda

- 18 Februari 2022, 17:12 WIB
Kejahatan perang dengan aktor Westerling di Sulawesi Selatan. Foto korban kekejaman tentara Westerling.
Kejahatan perang dengan aktor Westerling di Sulawesi Selatan. Foto korban kekejaman tentara Westerling. /Arsip Nasional Belanda/

Namun perlawanan rakyat yang menolak NIT berkecamuk di banyak daerah di Sulawesi, terutama Makasar.

Belanda mendatangakan 120 pasukan DST yang dipimpin Raymond Pierre Paul Westerling untuk memadamkan perlawanan. Hal tersebut dijelaskan dalam Tragedi Patriot dan Pemberontakan Kahar Muzakar (2010).

Baca Juga: Sinopsis My Sassy Girl Hari Ini: Ibu Suri Sindir Ratu Park Soal Pernikahan Tuan Putri

Mereka tiba di Makasar pada 5 Desember 1946, untuk menumpas Wolter Mongonsidi yang dianggap pemberontak karena mendukung Republik Indonesia.

Westerling menebar ancaman kepada masyarakat Sulawesi Selatan yang dicurigai bergabung dan membantu Wolter Mongonsidi. Mereka di eksekusi dengan cara ditembak dan disiksa di depan penduduk.

Tak hanya itu, Westerling juga tak segan untuk meledakan dan membakar desa-desa yang tempat mereka mengeksekusi warga.

Operasi Westerling di Sulawesi Selatan berlangsung lebih dari 3 bulan antara 5 Desember 1946 hingga 21 Februari 1947.

Dalam sejarah Indonesia disebutkan 40.000 lebih penduduk menjadi korban. Namun sebuah penelitian menyebut angka 3.500 korban jiwa.

Dalam wawancara di acara televisi di Belanda, “Altjid Wat” (Ada Saja) yang ditayangakan oleh NCRV pada 14 Agustus 2012 lalu, Westerling mengakui bertanggungjawab atas pembantaian penduduk di Sulawesi.

Baca Juga: Tarif Hotel Dekat Sirkuit Mandalika Hanya Boleh Naik 3 Kali Lipat, Ini Aturan Baru Gubernur NTB

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah