Network
KLIKMATARAM – Kota Ampenan di Lombok sudah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat nusantara. Sebagai kota pelabuhan di masa lalu, tentu saja Ampenan adalah etalase bagi orang yang datang di Lombok.
Di masa sekarang, Kota Ampenan masih tetap dikenang. Kota ini kemudian populer sebagai kota tua di Lombok. Kota Tua Ampenan.
Salah satu tempat yang banyak mendapat perhatian ketika berbicara tentang Kota Tua Ampenan adalah titik simpang lima Ampenan. Titik ini seperti menjadi episentrum kota. Sebab dari titik simpang itulah berpencar lima arah menuju lima ruas jalan.
Baca Juga: Pegelolaan Umrah Desember Ini Jadi Penentu Pemberangkatan Jamaah Haji Mendatang
Salah satu ruas jalan itu adalah Jalan Saleh Sungkar. Posisi jalan ini sangat penting karena menjadi akses utama lalu lintas kendaraan dari dan ke arah utara kota tua ini. Selanjutnya menuju kawasan wisata Senggigi di Lombok Barat, dan seterusnya menuju Lombok Utara.
Sebagaimana kota tua, tentu saja banyak jejak sejarah yang menjadi saksi masa silam. Berdiri di sekitar simpang lima Ampenan membuat siapa saja langsung merasakan suasana masa lalu. Setidaknya deretan bangunan tua, sisa keperkasaan sejarah yang pasti menuturkan kisah lama.
Sebelum masuk ruas Jalan Saleh Sungkar, pengendara biasanya berhenti di lampu lalu lintas simpang lima itu. Dari titik ini mata langsung tertuju pada barisan toko dengan bangunan tua. Di mulut Jalan Saleh Sungkar sebuah bangunan besar dua lantai berdiri membisu. Tertutup rapat dan tidak terawat.
Dahulu itu adalah sebuah gedung bioskop yang berhenti memutar film di awal 1990-an. Sejak era 1970-an, orang mengenal bangunan bergaya art-deco itu sebagai Bioskop Ramayana. Tapi jauh sebelumnya, pada 1948 bangunan itu sudah menjadi gedung bioskop dengan nama Chung Hua Theatre.
Sebuah iklan di buku telepon, Telefoongids Bali en Lombok, edisi 20 April 1949 memuat Chung Hua Theater yang merupakan jaringan United Cinema Combination wilayah Bali-Lombok.
Artikel Rekomendasi