Gempa Bumi Dini Hari Tadi Guncang Wilayah Jawa Barat Berpusat di Laut

- 18 Februari 2022, 07:43 WIB
Ilustrasi gempa bumi magnutudo 5,0 di wilayah Jawa Barat
Ilustrasi gempa bumi magnutudo 5,0 di wilayah Jawa Barat /Pixabay

KLIKMATARAM - Kejadian gempa bumi mengguncang wilayah Provinsi Jawa Barat. BMKG menyatakan kekuatan gempa tektonik yang berpusat di laut ini berkekuatan magnitudo 5,0.

Guncangan gempa bumi terjadi pada hari Jumat, 18 Februari 2022 pukul 02.50.58 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Jawa Barat.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Tetap Berlakukan JHT, Persilakan Ajukan Uji Materiil Permenaker ke Mahkamah Agung

Dalam rilis yang disiarkan di laman BMKG menyebut episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,39° LS ; 107,02° BT.

Gempa bumi tepatnya berlokasi di laut pada jarak 248 Km arah Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun oblique normal.

Baca Juga: 5 Pria dan 1 Wanita Diciduk Polisi karena Ini

Berdasarkan estimasi peta guncangan shakemap, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta, Cianjur dengan skala intensitas II - III MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Baca Juga: Bus Terjang Pagar Rumah Gara-gara Kursi Sopir Tiba-tiba Mundur


Hingga pukul 03.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisnya.

Masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.***

Editor: Hariyanto

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini