BMKG Beberkan Fakta Gempa 5,5 di Banten yang Berguncang Kuat hingga Jakarta

- 4 Februari 2022, 19:53 WIB
Fakta gempa Banten skala magnitudo 5,5 yang diupdate menjadi 5,2 dan dirakan di Jakarta.
Fakta gempa Banten skala magnitudo 5,5 yang diupdate menjadi 5,2 dan dirakan di Jakarta. /BMKG

KLIKMATARAM - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono membeberkan beberapa fakta terhadap kejadian gempa bumi di Banten pada Jumat petang 4 Februari 2022 tadi dan dirasakan kuat guncangannya hingga Jakarta.

Daryono menjelaskan gempa bumi yang terjadi ini pada hari Jumat, 4 Februari 2022 pukul 17.10.45 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2. Sebelumnya BMKG merilis magnitudo gempa bumi ini di skala 5,5.

Baca Juga: Gempa Bumi M5,5 Guncang Wilayah Banten Dirasakan Dampaknya di Beberapa Tempat Ini

Episenter terletak di laut pada jarak 63 kilometer arah baratdaya Bayah, Banten dengan kedalaman 55 km.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Banten.

Daryono mengatakan gempa jenis ini lazim disebut sebagai gempa yang bersumber dalam lempeng atau gempa intraslab (intraslab earthquake).

Baca Juga: Gempa Bumi 5,5 M Guncang Banten, Terasa Hingga Bandung

Gempa Intraslab semacam ini memiliki karakter mampu meradiasikan ground motion (guncangan) yang lebih besar di atas gempa dengan magnitudo sekelasnya dari sumber lain.

Maka wajar, ungkap Daryono, jika gempa ini meskipun hanya magnitudo 5,2 tetapi dapat dirasakan di Jakarta.

Struktur tanah lunak dan tebal di Jakarta akan menciptakan resonansi dan mengamplifikasi/memperkuat guncangan gempa.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan M5,5 Guncang Wilayah Banten Sore Ini Tidak Berpotensi Tsunami

8. Gempa selatan Banten magnitudo 5,2 ini memiliki rekahan sangat kecil merilis penurunan tegangan (stress drop) sangat besar. Efeknya, gempa meradiasikan guncangan frekuensi yang lebih tinggi dari biasanya.

"Gempa-gempa kuat atau signifikan yang terjadi akhir ini baik di Selatan Banten maupun di Selatan Jawa Timur memiliki tipe ini, yaitu intraslab earthquake," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Terduga Pelaku dan Penadah Barang Curian di Lombok Tengah Ditangkap Polisi Saat Dini Hari

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Banten magnitude 5,2 ini memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser-turun (oblique normal).

Gempa ini dirasakan sangat kuat di Palabuhan Ratu dalam skala intensitas IV MMI.

Sedangkan di Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkas Bitung, Cireunghas, Cikeusik dalam skala intensitas III MMI.

Di Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Tangerang, Parung Panjang, Bekasi dalam skala intensitas II MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa," imbuh Daryono.

Hasil pemodelan tsunami yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi satu kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,0.

Gempa selatan Banten ini murni gempa tektonik yang tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Daryono juga mengatakan gempa ini adalah gempa ke-5 yang mengguncang Jakarta dalam 5 tahun terakhir, yaitu pada 23 Januari 2018 (M6,1) 28 Juli 2019 (M4,9) 2 Agustus 2019 (M6,9) 14 Januari 2022 (M6,6) dan gempa hari ini 4 Februari 2022 (M5,2).***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah