Gempa 4,7 Guncang Bima Pagi Ini, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Subdoksi Lempeng Indo-Australia

- 1 Februari 2022, 09:11 WIB
Gempa bumi magnitudo 4,7 terjadi di Bima pada 1 Februari 2022 pagi.
Gempa bumi magnitudo 4,7 terjadi di Bima pada 1 Februari 2022 pagi. /BMKG

KLIKMATARAM - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Bima, Provinsi NTB. BMKG menyatakan kejadian gempa bumi pagi ini akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada pagi hari pertama di bulan Februari 2022, ini tepatnya pukul 08.01.35 Wita.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M4,7. Masyarakat juga diminta BMKG agar memeriksa kembali tempat tinggal dipastikan aman sebelum dimasuki.

Baca Juga: Kimia Oksigen Hilang Selama 5 Detik, Potensi Kekacauan Ini yang Akan Terjadi pada Bumi

BMKG Stasiun Geofisika Mataram menyebut episenter gempa terletak pada koordinat 8,62° LS; 118,39° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km barat Dompu, NTB pada kedalaman 111 km.

BMKG juga menyatakan gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme naik (thrust).

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kota Bima III MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu .

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca Juga: Kos-kosan di Mataram Dirazia, Inilah Hasilnya

Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 08.30 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Baca Juga: Hati-hati Gunakan Kawat Gigi Bisa dilaknat! Ini penjelasan Ustadz Abdul Somad

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi dalam keterangan resminya, Selasa, 1 Februari 2022.

BMKG juga menyarankan agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu juga saran BMKG kepada masyarakat perlu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.***

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini