Network
KLIKMATARAM - Peristiwa gempa bumi tektonik kembali terjadi di wilayah NTB, tepatnya di barat laut Bima pada hari Rabu, 19 Januari 2022 pukul 22.48.00 Wita. Gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,5. Episenter terletak pada koordinat 7,88° LS; 118,59° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km barat laut Bima, NTB pada kedalaman 37 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores atau Flores Back Arc Thrust.
Baca Juga: Di Mana Letak Tuhan? Penjelasan Kosmologis Inilah yang Dijawab dalam Film Interstellar
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik dengan kombinasi geser atau oblique thrust fault.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima dan Dompu III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Hubungan Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina Berlanjut di My Lecturer My Husband Season 2
Hingga hari Rabu, 19 Januari 2022 pukul 23.44 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi dalam keterangannya, Rabu, 19 Januari 2022.
Baca Juga: ABG di Sumbawa Ini Ketahuan Nginap Bareng Pacar, Keluarga Keberatan Lalu Lapor Polisi
Masyarakat juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ungkap Ardhianto.***
Artikel Rekomendasi