Jalur Darat Paling Krusial dan Harus Diantisipasi di Masa Natal dan Tahun Baru

- 23 Desember 2021, 09:57 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi yang menjelaskan bahwa jalur darat paling krusial dan harus diantisipasi di masa Natal dan Tahun Baru.
Menhub Budi Karya Sumadi yang menjelaskan bahwa jalur darat paling krusial dan harus diantisipasi di masa Natal dan Tahun Baru. /kemenhub

KLIKMATARAM - Di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sektor transportasi darat menjadi yang paling krusial. Selain melakukan pengaturan terhadap transportasi umum dan angkutan barang, juga harus melakukan pengaturan terhadap kendaraan pribadi baik mobil maupun motor.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan telah diantisipasinya lonjakan mobilitas yang diperkirakan terjadi pada tanggal 23 dan 24 Desember 2021. Dia berharap sejumlah skenario penanganan yang telah disiapkan untuk mengendalikan lalu lintas, bisa berjalan dengan baik.

Menurut Menhub, pihaknya sudah mellakukan upaya mengantisipasi lonjakan mobilitas dan mengawasi penerapan kebijakan pengetatan protokol kesehatan di lapangan di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca Juga: Koperasi Samara Lombok Wadah Pengembangan Potensi Penyandang Disabilitas

Rabu 22 Desember 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, melakukan tinjauan pergerakan arus lalu lintas di sepanjang tol Jakarta-Cikampek.

Menhub menjelaskan, dengan telah diantisipasinya lonjakan mobilitas yang diperkirakan terjadi pada tanggal 23 dan 24 Desember 2021, diharapkan sejumlah skenario penanganan yang telah disiapkan untuk mengendalikan lalu lintas, bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: 3 Jenazah TKI Asal NTB Korban Kapal Tenggelam di Malaysia Segera Dipulangkan, Inilah Nama-namanya  

“Dalam melakukan pengendalian mobilitas di lapangan, ada tiga instruksi dari Presiden RI Joko Widodo yaitu pertama, lakukan penanganan secara humanis. Kedua, kolaborasi dan koordinasi secara intensif. Dan yang ketiga adalah pro aktif,” ucap Menhub seperti dikutip dari laman Kemenhub.

Adapun upaya pro aktif yang dilakukan misalnya, penyediaan fasilitas vaksin dan antigen, pengetesan secara acak (random tes), dan menyiapkan tindakan darurat lainnya apabila terjadi hal di luar dugaan.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah