FKUI Ungkap Temuan Awal Penelitian Hepatitis Akut Misterius Bukan Disebabkan Adenovirus, Simak Penjelasannya

13 Mei 2022, 10:59 WIB
FKUI Ungkap Temuan Awal Penelitian Hepatitis Akut Misterius Bukan Disebabkan Adenovirus /Pixabay/PIRO4D

KLIKMATARAM- FKUI menjadi salah satu laboratorium yang ditunjuk  untuk melakukan penelitian terkait hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Menurut penelitian yang dilakukan FKUI, ada kemungkinan kuat Adenovirus dan SARS CoV 2 menjadi penyebab munculnya penyakit tersebut, namun selain itu ada kemungkinan lain yang bisa muncul.

Pakar mikrobiologi FKUI Dr dr Budiman Bela, SpMK(K) memberikan keterangannya terkait dengan kemungkinan tersebut dalam kanal youtube CME FKUI pada, Kamis 12 Mei 2022.

Sampai saat ini masih kita pertimbangkan kemungkinan-kemungkinan lain walaupun kedua virus ini merupakan kandidat kuat , ada permasalahan lainnya yang masih dipertimbangkan apakah dicetuskan oleh virus infeksinya dan bisa virus apa saja atau memang Andenovirus dan Sars Cov 2,” ucap Budiman.

Baca Juga: Berturut-turut Unggah Foto Hoaks, Tagar Ruhut Langgar UU ITE Trending di Twitter

Diketahui FKUI menguji tujuh sampel yang berkaitan dengan kasus hepatitis akut misterius tersebut.

Lanjut dr Budiman dari hasil pemeriksaan shotgun sequencing pada sampel pertama laboratorium Nusantric dengan menggunakan sampel plasma tidak ditemukan Adenovirus 41 sebagai penyebab penyakit yang menyerang anak-anak itu.

Disini kami masih memperkirakan, bisa jadi karena menggunakan sampel plasma dan bukan sample whole blood karena pasien telah meninggal sehingga sampel yang ada saja yang kiga periksakan,” ujar Budiman.

Sementara tadi seperti yang saya kemukakan Adenovirus 41 lebih banyak ditemukan pada sampel darah lengkap atau whole blood,” sambungnya.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Our Blues Episode 11: Jeong Eun Hee Bahagia karena Kedatangan ‘Sang Princess’

Dokter Budiman menjelaskan ada kemungkina lain yang menjadi penyebab penyakit hepatitis misterius tersebut.

Dari hasil penelitian laboratorium Nusantric ada didapati kemungkinan jejak genetik DNA untuk virus Cytomegalovirus (CMV), bakteri Bacillus Cereus dan bakteri Legionella.

Apakah ini memiliki kemaknaan? Untuk cylomegalovyrus itu sebagian besar telah terinfeksi di Indonesia jadi walaupun masih ada kemungkinan tapi semua masih kita simpan dulu apakah memang mereka atau penyebab lain,” ucap Budi menjelaskan.

Bakteri Bacillus Cereus kalau menginfeksi aliran darah memang bisa mengakibatkan masalah tetapi bakteri ini mudah ditemukan di debu. Jadi bisa aja saat pengambilan spesimen masuk tersedot demikian juga denga bakteri Legionella SP,” jelasnya.

Baca Juga: Buntut Unggahan Anies Baswedan Berkoteka, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polisi

Dirinya menambahkan temuan ini tetap akan diteliti lebih jauh lagi dengan hasil-hasil dari pemeriksaan dari pasien lainnya yang saat ini sedang diuji di laboratorium Nusantric

Semoga dalam waktu seminggu kita peroleh karena shotgun sequencing ini cukup memakan waktu untuk analisanya, tidak seperti pemeriksaan PCR yang cepat dalam 2 sampai 3 jam,” tutupnya.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler