5 Perkara Penting Tentang Idul Adha

- 8 Juli 2022, 18:26 WIB
Ilustrasi sholat Idul Adha
Ilustrasi sholat Idul Adha /pexels.com/Musa Zanoun/

Baca Juga: Siap-Siap, Polres Lombok Lombok Timur Akan Gelar Operasi Patuh Rinjani, Simak Denda dan Jenis Pelanggaran

Jadi hukum melaksanakannya tidaklah wajib. Dalilnya, atau buktinya adalah sebuah hadits dalam dua kitab hadits shahih Bukhari dan Muslim (sahihain): “Apakah ada keharusan bagiku pada selainnya? Dia berkata: Tidak, kecuali hanya ibadah sunah.”

Disunahkan mengerjakan shalat id secara berjamaah sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw. Jika memungkinkan dilaksankan di masjid.

Disunahkan juga untuk dikerjakan dalam berbagai macam keadaan, sendiri, seorang hamba sahaya (ini sudah tidak ada sekarang), perempuan, musafir (seseorang dalam perjalanan). Sebagaimana ibadah-ibadah sunah lainnya.

Jika dikerjakan menyendiri (tidak berjamaah) maka tidak perlu ada khutbah, adapun kalau dikerjakan dalam keadaan musafir maka ada khutbah, biasanya disampaikan oleh imam musafir.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta SCTV: Niko Menyadari Kesalahannya, Ingin Mengakui Semua Kebohongannya pada Starla

2. Waktu pelaksanaan shalat id

Shalat id waktunya antara terbitnya matahari dan siang hari (tergelincir), dikerjakan ada’an (hanya pada waktu tersebut), karena pondasi dari waktu pelaksanaan adalah jika telah keluar dari waktu pelaksanaan shalat tersebut maka akan masuk waktu shalat yang lain begitu juga sebaliknya.

Hanya saja pelaksanaan shalat id ini disunahkan untuk diakhirkan pelaksanaanya (ini tergantung ketentuan dari ulama atau pemerintah setempat) sampai naiknya matahari seperti lembing atau tombak (ini cara penentuan waktu zaman dahulu) sebagai mana yang dikerjakan oleh Nabi saw. dan hendaknya keluar (tidak dilaksanakan) pada waktu karahah (tidak disukai).

3. Cara melaksanakan shalat id

Halaman:

Editor: Yeni Irmaya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah