5 Perkara Penting Tentang Idul Adha

- 8 Juli 2022, 18:26 WIB
Ilustrasi sholat Idul Adha
Ilustrasi sholat Idul Adha /pexels.com/Musa Zanoun/

Disunahkan untuk bertakbir tujuh kali pada permulaan rakaat pertama, dan lima kali takbir pada permulaan rakaat kedua. Dikerjakan langsung setelah melakukan takbiratul ihram untuk yang pertama (yaitu takbir sebanyak tujuh kali) dan ketika bangun dari sujud pada rakaat kedua untuk yang kedua (yaitu takbir sebanyak lima kali).

Dalilnya adalah sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleh imam Tirmidzi yang artinya: Bahwa Nabi saw. bertakbir ketika melaksanakan shalat dua id (idul fitri dan idul adha) para rakaat pertama sebanyak tujuh kali sebelum membaca surat al-fatihah dan ayat, dan pada rakaat kedua dia bertakbir sebanyak lima kali sebelum membaca al-fatihah dan ayat.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta SCTV: Niko Menyadari Kesalahannya, Ingin Mengakui Semua Kebohongannya pada Starla

Disunahkan untuk berdiri ketika melaksanakan takbir tersebut seukuran membaca ayat pendek, ketika takbir tersebut maka hendaknya membaca tahlil (la ilaha illallah), takbir (allahu akbar), dan tamjid (pujian pada Allah).

Ini berdasar pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Baihaqi dengan sanadnya sampai pada Ibnu Masud: Pada waktu tersebut hendaklah membaca subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah wallau akbar.

Disunahkan pada shalat id pada rakaat pertama, setelah membaca surat al-fatihah, untuk membaca suart Qaf (qaf wal qur’anil majid) atau surat al-A’la (sabbihisma rababbikal a’la). Pada rakaat yang kedua membaca surat al-Qamar (iqtarabatis sa’ah wan syaqqal qamar) atau surat al-Ghasyiyah (hal ataka haditsul ghasyiyah) dengan sempurna dengan suara lantang.

Baca Juga: Ketiak Sering Berkeringat, Jangan Cemas Ini 5 Manfaatnya untuk Tubuh Anda

4. Sunah-sunah pada dua khutbah

Disunahkan setelah melaksanakan shalat id untuk berkhutbah dua khutbah seperti khutbah pada shalat Jumat dengan rukun-rukunnya. Dalilnya berdasarkan hadits dari sahihain dari Ibnu Umar dia berkata: “Bahwa Nabi saw., Abu Bakar, dan Umar shalat id sebelum khutbah.” Dan pengulangannya pun sama seperti shalat Jumat (bedanya kalau shalat jumat khutbahnya dahulu baru shalat).

Seandaikan khutbah didahulukan dari shalat id bagaimana hukumnya? Disampaikan dalam kitab Raudhah: Belum pernah dilakukan sebelumnya (tidak biasa dikerjakan seperti itu), (situasi ini) kiasnya seperti melaksanakan shalat sunah rawatib (badiyah) setelah shalat wajib jika didahulukan.

Halaman:

Editor: Yeni Irmaya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini