KLIKMATARAM - Kisah Ahmad Tretetet pernah tak diizinkan masuk ke dalam gedung bioskop di Mataram.
Semasa hidupnya dan tinggal di Mataram, Ahmad Tretetet memiliki tempat tongkrongan.
Menurut kesaksian Om Bezed yang mengenal Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet dari sejak umur TK bahwa tempat mangkal favorit Ahmad Tretetet ada di pojok barat rumah Dinas Gubernur NTB.
Di sana dulu ada pohon beringin yang saat ini ada patung buaya.
Baca Juga: Kebiasaan Ahmad Tretetet dan Kisah Pemuda yang Kehilangan Arloji
Om Bezed merupakan salah seorang saksi hidup yang lekat dengan Ahmad Tretetet saat masih hidup.
Om Bezed berasal dari Bima, namun sejak kecil tinggal di Mataram, karena ayahnya kepala Kantor Kemenag waktu itu.
Sebagai orang yang cukup berada, keluarganya sering didatangi oleh Ahmad Tretetet. Di rumah Om Bezed, Ahmad Tretetet mandi dan ganti pakaian.
Pakaiannya juga diberikan oleh ayah Om Bezed karena memang ia kesana kemari cukup dengan pakaian yang di badannya.
Baca Juga: Waspada Omicron! Ini Persamaan dan Perbedaannya dengan Flu Biasa
Om Bezed juga bercerita bahwa dulu ketika ibunya melahirkan adiknya, maka Tuan Guru Ahmad Tretetet yang memberikannya nama.
"Sambil terkekeh Tuan Guru bilang kepada orang tua saya, kasih dia nama Muhammad Yasin nanti dia akan jadi orang besar," ujar Ahmad Tretetet sebagaimana yang dituturkan Om Bezed membuka memorinya puluhan tahun silam.
Pada perjalanannya terbukti adik Om Bezed memang berjalan mulus. Selesai kuliah di jurusan sosial ekonomi pertanian Unram lulus terbaik sebagai PNS.
Lalu pada puncak kariernya sebagai kepala Bappeda pada umur 40-an tahun dan mendapatkan hibah proyek dari Eropa dengan nilai 100 miliar kala itu.
Baca Juga: Simon Crafar Sebut Sirkuit Mandalika Tak Kalah Indah dengan Sirkuit Muggelo dan Philip Island
Sedangkan kisah Tuan Guru Ahmad Tretetet yang lain adalah ia hendak masuk bioskop Irama, namun dilarang oleh para penjaga.
Alhasil setelah Ahmad Tretetet berlalu dari Bioskop listrik bioskop pun tiba-tiba mati total (korslet) yang membuat para petugasnya kebingungan mau berbuat bagaimana karena penonton sudah penuh di dalam bioskop.
Kisah ini diceritakan oleh Weda Magma Ardhi. "Jika hendak ditelusuri banyak sekali keanehan yang dilatarbelakangi oleh Tuan Guru Haji Ahmad Tretetet," ungkapnya.***