KLIKMATARAM – Ustadz Adi Hidayat atau UAH menyampaikan larangan agama mengenai tampilan fisik seseorang yang sengaja diubah. Ini sudah lama dilakukan terutama di kalangan artis.
Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat melalui Instagram, apa yang dikenal dengan operasi plastik itu, termasuk was-was atau kecemasan seseorang pada dirinya sendiri yang bersumber dari setan.
Operasi plastik, dikatan Ustadz Adi Hidayat jangan dilakukan. Apalagi hanya untuktujuan estetika. Sebab hal itu melanggar ketentuan syariat Islam.
Baca Juga: Setelah Gunung Api Bawah Laut Meletus, Laporan Awal Australia Tidak Ada Korban Massal di Tonga
Sebenarnya ada beberapa alasan orang melakukan operasi plastik. Bisa dikemukakan setidaknya ada lima alasan. Namun dari semuanya, hanya satu alasan kesehtan.
Orang melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilan, lalu demi karir, dan juga untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Ada juga yang akhirnya melakukan operasi plastik setelah terapi kecantikan yang dilakukan sebelumnya tak berhasil.
Sedangkan alasan kesehatan, hanya satu saja. Semisal operasi bibir sumbing untuk memperbaiki kondisi fisik terkait alat ucap dan lainnya.
Operasi plastik lebih banyak dilakukan pasien normal tanpa keluhan kesehatan, sekadar untuk memperbaiki bentuk tubuh. Seperti memncungkan hidung, ingin melebarkan kelopak mata, atau membuang lemak di perut.
Bahkan ada yang ingin agar payudara atau bagian lainnya terlihat lebih besar atau lebih kecil.
Operasi plastik dengan tujuan itu, dilarang dalam agama Islam. Dijelaskan UAH, tubuh manusia telah diciptakan dengan sempurna oleh Allah Swt.
“Tubuh kita ini tercipta berdasarkan maslahat yang kadarnya telah diukur dengan presisi yang sangat sempurna,” ujar UAH di akun Instagram @adihidayatofficial.
Baca Juga: Kasus Varian Omicron Diprediksi Melonjak Bulan Februari Hingga Maret, Masyarakat Harus Waspada!
Antara keadaan fisik dengan berbagai aktivitas yang dilakukan dengan tubuh, sudah disesuaikan dengan sangat sempurna dan presisi.
“Oleh karena itu dilarang mengubah tampilan-tampilan fisik yang tidak dibenarkan petunjuknya oleh syariat. Oeprasi-operasi ertentu mengubah tampilan di wajah, bagian-bagian tubuh tertentu, jangan lakukan,” jelas UAH.***