KLIKMATARAM - Manusia dan jin di dalam Alquran sering disebut bersamaan atau bersandingan. Biasanya yang disebut pertama adalah jin barulah kemudian manusia.
Misalnya, wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya'budun, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Atau pada yaa ma’saroll jinni wall insi, wahai para jin dan manusia.
Penyebutan jin dan manusia secara bersamaan di dalam Alqur,an.
Menurut Ustadz Adi Hidayat atau UAH, ada 18 kali penyebutan jin dan manusia di dalam Alquran. Itu berarti jin dan manusia memang hidup berdampingan sebagai mahluk ciptaan Tuhan.
Baca Juga: Halo Generasi 80-an, Ini Tutorial Sarung Ninja Bisa Dipraktekkan Buat Nostalgia
Jin, jelas UAH, memiliki tiga makna, begitupun manusia juga memiliki tiga makna.
Jin dapat berarti yang tidak tampak (tersembunyi), jin juga bisa berarti tidak halus (kasar), dan jin juga bisa berarti tidak bermanfaat.
“Sebaliknya manusia itu berarti tampak, halus atau lembut, dan berguna atau bermanfaat. Nampak bahwa jin dan manusia berada pada kutub berhadap-hadapan. Jin tidak nampak, manusia tampak. Jin kasar, manusia halus atau lembut. Jin tidak berguna manusia berguna,” jelas UAH.
Makna saling berhadapan itu dapat dijelaskan pada kehidupan sehari-hari. Di mana jika jin tampak, berarti ada masalah atau ia keluar dari kodratnya. Begitu pula mansuia, jika tidak nampak berarti manusia yang tidak wajar.
Artikel Rekomendasi