Ustad Abdul Somad Mengajak Jemaah Umat Islam Mendoakan Habib Rizieq

18 Desember 2021, 05:32 WIB
Ustad Abdul Somad /Lombok Muslim United

KLIKMATARAM - Seperti biasa dalam penyampaian kajian dan ceramahnya, setelah menyampaikan materi sesuai topik yang ditentukan, Ustad Abdul Somad selalu memberikan kesempatan kepada jemaah pengajiannya untuk mengajukan pertanyaan berbagai masalah keagamaan. Walaupun tidak sejalan dengan topik yang baru dia sampaikan sebelumnya.

Demikian pula ketika menyampaikan ceramah dengan tema “Fungsi Masjid di Zaman Rasulullah” pada acara kajian umum di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Jumat 17 Desember 2021.

Setelah selesai menyampaikan topik kajiannya Ustad Abdul Somad pun menjawab satu per satu pertanyaan pada tumpukan kertas dari jamaah yang disodorkan kepadanya.

Dari beberapa pertanyaan yang disampaikan, paling tidak terdapat tiga pertanyaan yang dijawab Ustad Abdul Somad yang menarik dan patut menjadi bahan renungan pembaca KlikMataram.

Baca Juga: Mirip Adegan Film, Kurir Narkoba Ini Berhasil Kabur Saat Polisi yang Mengejar Teralang Minibus

Pertama, terdapat pertanyaan “Apakah hukumnya kalau kita mencuri barang milik bos kita yang amat sangat pelit?” Awalnya dengan berseloroh ustad dari Sumatera Utara itu berkata, ”Ini bukan pertanyaan, tapi mau cari dalil pembenar.”

Seloroh itu pun mengundang senyum dan tawa sebagian jemaah yang hadir. Tapi kemudian dengan lugas dia katakan seorang pimpinan yang pelit atau bakhil tidak bisa menjadi alasan pembenar atau melegalkan tindakan pencurian. Jadi mencuri barang milik bos, bagaimanapun pelitnya tetap haram.     

Kemudian menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara menghilangkan rasa sombong, ustad muda yang memilih berhenti sebagai pengajar di kampus negeri agar lebih bebas mengatur waktu dakwahnya ini memberikan beberapa tips.

Baca Juga: Bukannya Urus Sawah, Petani Ini Malah Simpan Sabu di Rumahnya, Dia Ditangkap Selagi Asik Tidur di Kamar

Antara lain, sering-seringlah menyendiri di alam terbuka seperti di hutan atau di pantai untuk bisa merasakan kebesaran Allah dan merenungi betapa kecilnya manusia di hadapan kebesaran Allah Sang Maha Pencipta.

Kemudian sering-sering menjenguk orang sakit, mengunjungi panti-panti lansia, dan mendatangi atau ikut memakamkan ketika ada saudara seiman yang meninggal dunia.

Renungi bahwa kita bisa tiba-tiba sakit jika Allah berkehendak, suatu saat kita akan tua dan tidak berdaya, dan kita semua pasti akan mati, dikuburkan dalam tanah sendirian.

Baca Juga: Untung Pelakunya Ditangkap, Sabu Sebanyak Hampir 2 Kilogram Tak Jadi Beredar, Pemiliknya Sempat Kabur

Dengan merenungi semua itu maka akan timbul kesadaran, untuk apa kita sombong dan pantaskah kita menyombongkan diri padahal kita tahu Allah lah pemilik semua isi semesta, dan betapa kecilnya kita di hadapan kekuasaan-Nya.

Tampaknya cukup banyak pertanyaan yang diajukan jamaah malam itu, tetapi panitia membatasi karena besok (hari ini) Ustad Abdul Somad masih akan menghadiri kegiatan di Lombok Tengah. Pertanyaan terakhir yang disodorkan adalah “Mengapa ceramah-ceramah Habib (Muhammad) Rizieq (Shihab) sering keras?”

Ustad yang pada tahun 2019 oleh sebagian umat Islam diharapkan ikut maju dalam kontestasi pimpinan nasional ini menjelaskan bahwa dakwah itu ada dua, yang kadang banyak ustad, dai dan para pendakwah memilah dan memilih salah satunya, yaitu amar makruf dan nahi mungkar. Kalau amar makruf memang lebih lembut, dan tidak mengundang musuh.

Baca Juga: Jelang Nataru, SAR Mataram Siagakan Personel di Tempat Wisata

Ajakan sholat, zakat, berbuat baik, banyak mengaji, berlaku sopan dan sebagainya orang pasti menerima, walaupun belum tentu melaksanakan. Tetapi ketika berbicara nahi munkar, banyak yang menolak dan bahkan memusuhi.

Seperti jangan mencuri, jangan korupsi, jangan berjudi, jangan berzina, jangan bohong pada rakyat. Ajakan yang bersifat larangan ini bisa “mengganggu” orang-orang tertentu yang kemudian memusuhinya.

Sebagai umat Islam kita mestinya bersyukur bahwa di antara banyak dai, banyak ustad dan penceramah yang mengajak atau ber-amar makruf, ada juga yang berdakwah nahi mungkar seperti Habib Rizieq. Karena itu jangan kita memusuhi, mengejek atau menghinanya. Justru kita mesti berterima kasih padanya.

Baca Juga: Bulgasal Tayang Sabtu Besok, tvN Rilis Gambar Romansa Hubungan Lee Jin Wook dan Kwon Nara di Masa Lalu

”Kita doakan supaya Habib Rizieq tetap diberi perlindungan oleh Allah, diberi petunjuk dan kekuatan untuk tetap beramar makruf dan sekaligus nahi mungkar,” ujar Ustad Abdul Somad menjawab pertanyaan jamaah yang sekaligus menjadi penutup kajiannya.***

Editor: Dani Prawira

Tags

Terkini

Terpopuler