Misteri Nenek Kebaya di Ruko Pojok, Bayangan yang Menempel di Dinding Ruangan

- 9 Desember 2021, 19:37 WIB
Ilustrasi misteri perempuan tua berkebaya bunga-bunga.
Ilustrasi misteri perempuan tua berkebaya bunga-bunga. /Pexels/Cottonbro/

KLIKMATARAM – Pantas saja Dafi selama ini selalu mendengar bunyi langkah kaki di anak tangga menuju lantai dua ruko. Malam itu, dia yang tidur di kantor setelah lembur, melihat sosok yang selama ini sering menghantui penghuni kantor.

Nenek-nenek dengan kebaya bunga-bunga.

Muhammad Khadafi, marketing di perusahaan developer yang berkantor di Jln Bung Karno Pagutan, Kota Mataram, sering tidur di kantor. Maklum saja, waktu itu dia masih lajang dan baru dua bulan bekerja di perusahaan itu.

Sesekali ngopi-ngopi lah dengan teman-teman baru di kantor.

Baca Juga: Anak Kecil yang Dijambret di Lombok Barat Alami Trauma Mendalam

Perusahannya sedang menangani proyek perumahan di Lombok Barat, sekitar 15 atau 20 km dari kantornya. Sebagai sales marketing, tak jarang jam kerja Dafi hingga pukul 10 malam, bahkan lebih.

Banyak calon kreditur KPR yang hanya bisa dia temui setelah pukul 7 petang atau bahkan jam 9 malam.

Jadinya, sering pula Dafi baru bisa benar-benar selesai bekerja jam 10-an lebih. Ada waktu-waktu dia tidak langsung pulang, melainkan mampir di kantor yang satu arah jalan dengan rumahnya.

Kalaupun tak ada teman ngopi, Dafi betah juga sendirian di kantor. Pimpinan di kantor itu sahabatnya, mungkin karena itu Dafi dapat juga tugas-tugas lain selain pekerjaan utamanya jualan KPR. Selepas nyales selalu saja ada yang dia selesaikan di kantor, meskipun sampai larut.

Oh ya, bagi yang belum tahu KPR, itu singkatan dari Kredit Kepemilkan Rumah. Calon pembeli rumah dibantu Dafi untuk mengurusi permohonan pembiayaan pembelian rumah, di bank rekanan perusahaannya.

Malam itu, seperti sejak lima hari berturut-turut sebelumnya, Dafi juga memilih tidur di kantor. Dia datang di tempat itu sekitar jam 11 malam.

Lingkungan sekitar kantor terbilang aman, di jalan depan kantor masih banyak yang lalu-lalang. Apalagi persis di sebelah kantornya, berdiri Mapolsek Pagutan, yang sering juga Dafi saling menyapa dengan polisi tugas jaga.

Beberapa orang pernah bertanya pada Dafi, perihal dirinya yang tak takut tidur sendiri di kantor itu. Biasanya kantor yang bukan rumah tinggal, sering ada penghuni mahluk halus, kata orang yang bicara pada Dafi.

Dafi yang sekadar berusaha bersikap sopan pada orang yang mengajak bicara, balik bertanya mengenai cerita seram yang mungkin diketahui teman mengobrolnya.

“Ndak ada sih, cuma ya itu tadi, biasanya kantor kan ada jin atau mahluk halus lainnya,” timpal kenalannya itu.

Baca Juga: Drama Korea Now We Are Breaking Up Episode 1 Cinta Semalam

Dafi bukan tak percaya, dia pernah juga mendengar suara kaki orang melangkah menaiki tangga. Suaranya jelas terdengar, langkah kaki yang diseret. Sepertinya seseorang sedang bersusah-payah menaiki tangga.

Tapi Dafi tak mau menceritakan itu kepada lawan bicaranya. Khawatir jadi panjang lebar. Apalagi membahas soal mahluk halus.

Padahal bukan sekali itu dia mendengar langkah kaki yang menyeramkan.

Bunyi langkah kaki yang diseret itu pasti bukan seorang yang bertubuh sehat dan kuat. Suara langkah kaki seorang berusia lanjut. Nenek-nenek atau kakek kakek.

Kalau orang yang masih muda, langkah kaki akan terdengar cepat menaiki satu per satu anak tangga.

Tapi ini tidak, suara yang terdengar saat langkah kaki menaiki satu anak tangga menuju anak tangga berikutnya, cukup lama. Sekitar 4 atau 5 detik. Dafi pernah menghitung interval bunyi langkah itu.

Menyeramkan? Tentu saja. Tapi Dafi tak mau ambil pusing. Toh dia tak pernah melihat langsung. Lagipula tidak setiap malam bunyi itu terdengar.

Tapi malam itu, saat dia membuka rolling door kantor sekitar jam 11 malam, Dafi disambut oleh sesuatu yang mengejutkannya. Sesaat sebelum dia menyalakan lampu ruangan.

Karena terkejut, Dafi menekan lagi saklar lampu sehingga ruangan kembali samar. Ada cahaya dari lampu di lantai 2 yang tak dimatikan.

Baca Juga: Drakor The Red Sleeve Eps 8 Tabir yang Tersibak

Dia melihat sesuatu yang bergerak perlahan menempel di dinding. Seperti bayangan tubuh seseorang, bergerak di dinding sangat pelan. Begitu mencapai sudut dinding, bayangan itu berlanjut ke dinding yang berbelok.

Dafi sempat mematung, dan menutup kembali rolling door. Dia duduk di bawah kanopi teras, menenangkan diri. Ragu-ragu untuk tidur saja di kantor atau kembali pulang.

Namun akhirnya, Dafi membuka lagi pintu kantor, melihat ke sekeliling sebelum akhirnya menyalakan lampu dan mengunci pintu.

Cukup lama dia membiarkan lampu menyala. Biasanya begitu masuk, Dafi menuju kamar mandi, mencuci kaki dan segera tidur dengan lampu dimatikan. Malam itu dia membuka handphone dan menyempatkan menulis status di Facebook.

Sekitar jam 1 dini hari, Dafi akhirnya mematikan lampu dan mencoba tidur. Lampu di lantai 2 tetap menyala.

Antara tersadar atau sedang bermimpi, Dafi melihat seorang nenek dengan badan sangat bungkuk, duduk di kursi belakang meja.

Nenek itu hanya diam, menatap kosong ke arah dinding. Wajahnya menunjukkan kepedihan yang dalam. Tampak dari matanya yang bersih, seperti kaca yang basah.

Nenek itu mengenakan kebaya motif bunga-bunga.***

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x