Belajar dari Musibah di Pantai Payangan Jember: Waspadai Bahaya Rip Current

- 14 Februari 2022, 18:53 WIB
Musibah yang terjadi di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur.
Musibah yang terjadi di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur. /Tangkap layar Fb Gempa Cuaca Publik.

Secara fisis Rip Current terbentuk jika gelombang laut datang dan menghempas garis pantai yang berbentuk teluk atau cekungan.

Adanya banyak pantulan muka gelombang yang mengenai ”busur teluk” akan memunculkan sejumlah arus susur pantai yang bertemu dan memusat di tengah-tengah ”busur teluk”.

Arus susur yang saling bertemu di pusat busur teluk ini selanjutnya bergabung menimbulkan sebuah arus balik menuju ke tengah laut yang mengumpul pada suatu jalur arus yang sempit hingga melewati batas zone gelombang pecah.

Arus ini bergerak dalam energi sangat kuat dengan kecepatan tinggi. Inilah Rip Current yang menjadi biang keladi dari sederet daftar korban meninggal dan orang hilang terseret arus di pantai sejak zaman dahulu.

Ada beberapa hal penting untuk diketahui agar dapat memahami karakteristik arus ini. Rip current terdiri atas beberapa bagian arus, seperti arus pengisi, leher arus dan kepala arus.

Arus pengisi tersusun atas beberapa arus susur pantai hasil pantulan beberapa muka gelombang, kemudian bertemu, mengumpul dan berbelok arah menuju tengah laut.

Leher arus merupakan sebuah jalur yang sempit, mengalir sangat deras dan kuat yang juga menuju ke tengah laut. Saking kuatnya aliran leher arus ini bahkan mampu mengalahkan terjangan gelombang yang datang.

Arus ini meluncur dengan kecepatan tinggi, hingga mencapai kecepatan 80 kilometer/jam. Kepala arus adalah bagian Rip Current yang arah arusnya mulai melebar karena kekuatannya yang sudah mulai melemah, selanjutnya hilang di terpa gulungan gelombang laut.

Karena gerakan Rip Current ini berlangsung sangat cepat dan singkat, maka orang yang terjebak dan terseret arus ini sangat sulit untuk melepaskan diri hingga seolah terseret ke tengah laut. Inilah sebabnya mengapa arus ini banyak memakan korban jiwa.

Pada beberapa kasus kejadian Rip Current, meskipun air laut tidak terlalu dalam hanya sebatas lutut, seseorang sudah dapat mengalami serangan arus ini.

Halaman:

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini