Pascaerupsi Gunung Semeru Jembatan Gladak Perak Runtuh Tapi Tak Mungkin Bikin Jembatan Bailey

- 7 Desember 2021, 06:13 WIB
Menko PMK saat meninjau jembatan yang roboh pascaerupsi Gunung Semeru. Tapi untuk membangun kembali perlu pengkajian.
Menko PMK saat meninjau jembatan yang roboh pascaerupsi Gunung Semeru. Tapi untuk membangun kembali perlu pengkajian. /kemenko pmk

KLIKMATARAM - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 telah meruntuhkan Jembatan Besuk Kobokan atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Gladak Perak, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Jembatan Gladak Perak menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Akibat terputusnya jalur itu, daerah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, hanya bisa diakses dari Malang.

Sementara itu, arus kendaraan dari Lumajang menuju Lumajang dan sebaliknya untuk sementara dialihkan untuk melewati Probolinggo.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah berencana untuk membuat jembatan darurat untuk menghubungkan Lumajang-Malang.

Baca Juga: Ada 2 Alternatif agar Transportasi Lancar Usai Jembatan Ambalawi di Bima Roboh Akibat Banjir

Akan tetapi, setelah melihat kondisi yang parah dan tidak memungkinkan, maka menurutnya akan sangat berat untuk membangun jembatan darurat.

"Tadi mestinya rencananya akan ada upaya untuk menyambung darurat jembatan ini. Supaya maksudnya agar terhubung antara Malang dengan Lumajang terutama untuk penanganan korban," ujarnya saat meninjau kondisi Jembatan Gladak Perak, Senin 6 Desember 2021 seperti dikutip situs Kemenko PMK.

Jembatan yang rencananya dibangun adalah berupa jembatan bailey, jembatan sementara yang biasa digunakan untuk perang oleh TNI. Akan tetapi, setelah dicek, kondisi medan yang cukup parah membuat pembangunan akan sangat berat.

"Tapi tadi dicek oleh Yonzipur 5 yang ada di Malang kemungkinan sangat berat untuk dibangun," terang Muhadjir.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini