Altruisme Putri Mandalika, Legenda di Sirkuit Balap Kelas Dunia

- 9 November 2021, 22:29 WIB
Patung Putri Mandalika yang akan terjun ke laut dan para pangeran yang memperebutkannya.
Patung Putri Mandalika yang akan terjun ke laut dan para pangeran yang memperebutkannya. /museumnusantara.com/Bambang Parmadi/

“Setelah mempertimbangkan dengan segenap kehati-hatian, berkat petunjuk dari Sang Pencipta, aku, Putri Mandalika, telah memutuskan untuk menjadi milik kalian semuanya. Aku telah ditakdirkan menjadi nyale, yang dapat kalian nikmati bersama-sama. Bersama-sama pada waktu nyale tampak di pesisir,” lanjut Mandalika.

Putri Mandalika pun langsung melompat dari atas bukit ke arah laut, dan hilang ditelan debur ombak.

Semua begitu terkejut dengan tindakan sang Putri. Panik, para pangeran, pemuda, ksatria, dan seluruh rakyat tumpah ruah berlarian ke laut mencari sang putri, mencoba menyelamatkannya. Namun tiada tanda-tanda keberhasilan. Mereka hanya mendapatkan nyale, yang banyak sekali bermunculan di tepi pantai.

Nyale adalah binatang laut yang bentuknya seperti cacing dengan warna-warni yang sangat indah, dan hanya muncul sekali dalam setahun pada tanggal yang sama saat menghilangnya Putri Mandalika di tengah laut.

Pada tanggal kemunculan Nyale, seluruh masyarakat berkumpul di pantai Seger dan sekitarnya untuk mencari nyale untuk dikonsumsi, sambil mengenang kisah Putri Mandalika.

Seperti nyale jelmaan Putri Mandalika yang memberi manfaat pada banyak warga masyarakat setiap tahunnya, kita pun beharap balapan motor kelas dunia yang dihelat di atas tanah legenda inipun akan membawa banyak manfaat untuk masyarakat di sekitarnya.***

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x