Altruisme Putri Mandalika, Legenda di Sirkuit Balap Kelas Dunia

- 9 November 2021, 22:29 WIB
Patung Putri Mandalika yang akan terjun ke laut dan para pangeran yang memperebutkannya.
Patung Putri Mandalika yang akan terjun ke laut dan para pangeran yang memperebutkannya. /museumnusantara.com/Bambang Parmadi/

 

Oleh Bambang Parmadi

Nama Kawasan Wisata Mandalika beberapa waktu belakangan ini semakin akrab di telinga banyak orang. Terlebih dengan dibangunnya sirkuit yang akan menjadi ajang perhelatan balapan motor kelas dunia yaitu MotoGP dan World Superbike dalam waktu dekat ini.

Nama Mandalika tidak hanya berkibar di NTB dan Indonesia, bahkan warga masyarakat seluruh dunia mulai mengarahkan pandangan matanya ke kawasan wisata pantai yang berhadapan dengan Samudra Indonesia di daerah selatan kabupaten Lombok Tengah itu.

Sebelumnya masyarakat lebih mengenal kawasan wisata ini dengan sebutan Pantai Kuta atau Pantai Seger. Sebutan Mandalika mulai disematkan pada jaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menetapkannya sebagai salah satu pusat pengembangan wilayah dengan tajuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Kebijakan ini kemudian diteruskan oleh Pemerintahan Jokowi yang menetapkan kawasan ini sebagai salah satu pusat pengembangan destinasi wisata baru atau yang dikenal dengan program pengembangan Destinasi Super Prioritas.

Mungkin di antara pembaca Klik Mataram masih ada yang bertanya-tanya, sebutan apa atau nama apakah sebenarnya Mandalika itu. Mengapa pantai itu dinamakan Kawasan Mandalika?

Inilah cerita legenda putri jelita itu, yang dituturkan turun-temurun di masyarakat Pulau Lombok.

Alkisah dahulu kala di Pulau Lombok terdapatlah sebuah kerajaan yang makmur bernama Tonjang Beru. Rakyatnya hidup tenteram berkat kepemimpinan sang raja yang adil dan bijaksana. Raja yang dicintai rakyatnya tersebut dikisahkan memiliki seorang putri yang berparas cantik, yang konon di wajahnya seperti terpancar keindahan warna laut di Selatan Pulau Lombok. Seorang putri yang terberkati dengan sifat-sifat bijak sang raja, rasa keadilan, serta cinta pada seluruh rakyatnya.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x