UAS menduga kedatangannya itu bisa memengaruhi Pilpres.
Kini tahun 2022, UAS kembali mengalami hal yang bisa dibilang mirip.
“Saya khawatir Singapura itu punya data lama,” ujarnya.
Rencananya, di Singapura UAS dan keluarganya akan berlibur, bukan untuk menggelar ceramah ataupun Tabligh Akbar.
“Bukan acara pengajian atau Tabligh Akbar. Saya jelaskan ini agar Imigrasi tahu kalau saya ini datang untuk jalan-jalan,” lanjut UAS.
Baca Juga: Atribut Keagamaan Tak Boleh Lagi Dipakai Saat Persidangan, Jaksa Agung Segera Keluarkan Edaran
Sayangnya, liburan di Negeri Singa harus gagal lantaran dirinya dan keluarga serta sahabatnya dideportasi. Padahal, semua berkas keimigrasian sudah lengkap.
UAS pun mengaku tidak mengetahui secara rinci alasan mengapa dirinya, keluarganya, dan sahabatnya itu bisa dideportasi.***
Artikel Rekomendasi