Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan dalam menentukan awal bulan baru.
Rukyatul Hilal
Metode ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung untuk melihat munculny bulan sabit muda atau dalam khasanah Islam dinamakan hilal.
Awal bulan diketahui sudah masuk tanggal 1 apabila hilal terlihat. Metode ini juga menggunakan kaidah lainnya apabila hilal tidak terlihat. Yakni dengan istikmal atau menggenapkan jumlah bilangan hari dalam 1 bulan menjadi 30 hari.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2 April 2022, Pernah Terjadi 5 Kali Perbedaan Awal Puasa
Istikmal sesuai fadits Nabi Muhammad Saw, “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal) menjadi 30 hari."
Kaidah ini di Indonesia dianut oleh banyak organisasi Islam, dan menjadi dasar penentuan awal bulan oleh Badan Hisab Rukyat (BHR) di bawah Kementerian Agama.
Wujudul Hilal
Ini adalah penentuan awal bulan dengan dua kaidah. Yakni ijtimak atau konjungsi matahari di mana telah terjadi sebelum matahari terbenam. Dikenal dengan istilah ijtima' qablal ghurub.
Kemudian perhitungan saat bulan terbenam setelah matahari terbenam (moonset after sunset). Keadaan seperi itu pada petang hari dinyatakan sebagai awal bulan, tanpa perlu melakukan perhitungan sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam.
Artikel Rekomendasi