BMKG: Waspadai Sifat Hujan Atas Normal Akibat La Nina di NTB

- 20 November 2021, 17:05 WIB
Curah hujan menggenangi beberapa titik tempat di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB.
Curah hujan menggenangi beberapa titik tempat di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. /Bokhari

KLIKMATARAM - Hampir sebagian wilayah di NTB beberapa pekan terakhir ini mengalami curah hujan yang cukup deras dan lama. BMKG mengingatkan agar warga mewaspadai sifat hujan di atas normal yang diakibatkan oleh La Nina yang melanda wilayah NTB.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Cakra Mahasurya dan I Gede Widi Hariarta melaporkan hasil analisis cuaca dan sifat hujan di Wilayah NTB pada Sabtu, 20 November 2021.

Melalui keterangan tertulisnya, prakirawan BMKG Stamet Lombok Barat menjelaskan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II November 2021 umumnya berada pada kategori Menengah (51 - 150 mm/das) hingga Tinggi (> 300 mm/das).

Baca Juga: Upaya Mengalihkan Hujan Gagal, Race Pertama WSBK Ditunda Karena Hujan Badai di Mandalika

Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Donggo, Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 329 mm/dasarian.

Sifat hujan pada dasarian II November 2021 di wilayah NTB secara umum didominasi sifat Atas Normal (AN), kecuali sebagian kecil Kabupaten Lombok Timur seperti Swela, Pringgabaya, Pringgasela, Sakra Barat, Keruak dan di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu Taliwang yang masuk dalam kategori sifat hujan Bawah Normal (BN).

Saat ini indeks ENSO memenuhi kriteria La Nina Lemah yang sudah berlangsung setidaknya selama bulan Oktober 2021 (Indeks ENSO terkini -0.99), kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga Juni tahun 2022.

Baca Juga: NTB Expo di Sirkuit Mandalika Menggeliatkan Kembali Ekonomi Warga

Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral (Indeks IOD terkini -0.40), kondisi IOD diprediksi cenderung Netral hingga awal tahun 2022.

Secara umum angin timuran masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB.

Sedangkan Monsun Asia (Angin Baratan) diprediksi akan mulai memasuki wilayah Indonesia pada bulan November dan terus menguat hingga Desember 2021.

Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia. Anomali OLR menunjukkan adanya wilayah potensi pertumbuhan awan yang relatif cukup banyak di wilayah Indonesia termasuk NTB hingga akhir dasarian III November.

Baca Juga: Polisi Siapkan Gelang Khusus Bagi Masyarakat Sekitar Sirkuit Mandalika

Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi Netral dan diprakirakan akan tetap Netral hingga Januari 2022. 

Pada dasarian III November 2021, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas menengah (>50 mm/dasarian) yang merata di seluruh wilayah NTB dengan peluang kejadian 80% - >90%.

Untuk hujan dengan intensitas >100 mm/dasarian berpotensi terjadi di sekitar wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur bagian utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah bagian Utara, Kota Mataram, Sumbawa Barat, Sumbawa bagian barat, Kota Bima serta sebagian besar wilayah Bima dan Dompu dengan peluang sebesar 20–30%.

Baca Juga: Hujan di Mandalika Dipindah, Bagaimana Hukum Mengalihkan Hujan dalam Islam

"Beberapa wilayah telah memasuki Awal Musim Hujan 2021/2022 dan beberapa wilayah sedang memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan," katanya.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati–hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal.***

 

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah