Mengapa Nabi Duduk Dulu Sebelum Bangkit dari Sujud? Ustadz Adi Hidayat Kisahkan Riwayatnya

- 21 Januari 2022, 11:06 WIB
Ustadz Adi Hidayat menerangkan gerakan jilsahistirah dalam shalat.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan gerakan jilsahistirah dalam shalat. /Instagram @adihidayatofficial/Klik Mataram/

KLIKMATARAM – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan gerakan shalat setelah sujud kedua di setiap rakaat. Yakni gerakan saat bangkit dari sujud kedua sebelum kembali berdiri tegak.

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat atau UAH, ada dua gerakan yang biasanya dipraktekkan. Satu, langsung bangkit berdiri setelah sujud kedua. Satu lagi duduk sejenak untuk kemudian bangkit berdiri.

Keduanya kata Ustadz Adi Hidayat lagi, sama-sama boleh dilakukan. Baik duduk sejenak atau langsung berdiri, tidak membatalkan shalat.

Baca Juga: Trauma Masa Lalu Kinan di Layangan Putus Akankah Itu yang Menyelamatkan Keluarganya?

Khusus untuk gerakan duduk sejenak setelah rakaat kedua sebelum bangkit berdiri, diperkenalkan oleh para ulama dengan istilah jilsahistirahah. Atau duduk sejenak untuk beristirahat.

Riwayat jilsahistirahah dimulai di tahun ke 9 hijriah. Atau setelah 9 tahun menetap di Madinah.

Saat itu nabi berusia 62 tahun, setahun sebelum Nabi Muhammad Saw wafat di uia 63 tahun. Usia yang dengan kondisi fisik, jelas UAH, yang tidak lagi kuat sebagaimana sebelumnya selagi muda.

Di saat itulah jamaah menyaksikan nabi shalat dengan jilsaistirah. Sebelumnya, nabi tidak melakukan gerakan itu. Beliau selalu langsung bangkit berdiri setelah sujud kedua di setiap rakaat.

Dengan demikian, sebagian ulama menyimpulkan bahwa jilsahistirah tidak selalu dilakukan di setiap rakaat.

Halaman:

Editor: Muhammad F Hafiz

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini