Inilah Benda Peninggalan Kedatuan Pejanggik yang Dijaga Ahli Waris Selain Bale Bleq

- 4 Januari 2022, 19:37 WIB
Rumah Guru Dane
Rumah Guru Dane /Baiq Masniwati

KLIKMATARAM - Terpisah dari Bale Bleq, berjarak sekitar kurang lebih 100 meter terdapat rumah sederhana yang keseluruhannya terbuat dari bahan-bahan yang alami dan berlantaikan tanah yang disebut oleh warga sekitar sebagai Rumah Guru Dane.

Bangunan itu sangat sederhana dengan ukurannya juga kecil, yaitu 3 kali 3 meter. Atap terbuat dari anyaman ilalang, dinding-dindingnya terbuat dari anyaman bambu.

Di dalam rumah sederhana itulah barang-barang milik Kedatuan Pejanggik yang tersisa disimpan. Rumah itu sekarang disebut Rumah Guru Dane.

Rumah itu terkesan tidak ada yang istimewa. Seperti rumah rakyat biasa pada masa lampau. Di sekelilingnya juga para ahli waris Guru Dane yang terkait dengan Kedatuan Pejanggik sepertinya mempertahankan bentuk atau corak rumah yang mirip.

Baca Juga: Apakah dari Kalangan Ini Lelaki Hidung Belang Pelanggan Artis Sinetron yang Terlibat Prostitusi Online Itu?


Mereka sepertinya sengaja memilih 'style' rumah masa lampau sebelum masyarakat mengenal semen, batu bata, dan bahan-bahan bangunan modern lainnya.

Di sisi utara Rumah Guru Dane tempat benda-benda kedatuan di simpan terdapat juga batu yang di susun menyerupai kursi tempat duduk.

Masyarakat sekitar meyakini itu salah satu peninggalan Kedatuan Pejanggik juga. Sengaja diformat untuk sebagai tempat duduk-duduk. Di sisi samping batu yang tersusun seperti kursi juga ada batu menyerupai meja.

Di sebelah timur Rumah Guru Dane terdapat kebun kecil yang dipagari anyaman bambu yang disebut kampu. Menurut riwayat masyarakat setempat itu dahulunya adalah area kebunnya kedatuan, namun seiring zaman berubah menjadi permukiman penduduk.

Di dalam kebun kecil itu terdapat tanaman-tanaman semusim seperti cabai, terung dan tomat yang juga ditumbuhi rumput-rumput liar. Di tengah-tengah kebun kecil terdapat benda tempat menampung air yang terbuat dari tanah yang ditaruh di atas susunan batu.

Baca Juga: Teaser Terbaru Drama Tracer Makin Menguak Karakter Masing-masing Penyidik, Im Siwan Paling Ugal-ugalan


Menurut masyarakat di sekitar itu adalah wadah air peninggalan Datu Pejanggik juga. Anehnya wadah air yang terbuat dari tanah itu masih bertahan sampai hari ini.

Artinya jika wadah air terbuat dari tanah liat saja begitu disayang dengan cara dipelihara dan dirawat apalagi dengan barang-barang yang lebih berharga lainnya.

Seperti disampaikan oleh inak Sinari, ahli waris Rumah Guru Dane, di dalam rumah itu masih ada berbagai benda-benda peninggalan kedatuan seperti pedang, tombak, piring, penginang dan lain sebagainya. Sayangnya ketika Klik Mataram datang tidak bisa mengaksesnya langsung.

Baca Juga: Zodiak Virgo Harus Kerja Ekstra Untuk Mendongkrak Bisnis dan Capricorn Perlu Menabung


Ada orang yang memang telah disepakati bersama masyarakat di sana sebagai mangkunya. Tidak bisa sembarangan juga untuk mengaksesnya.

Jika mau membuka dan masuk ke dalam rumah harus bersama petugas yang memang dipercaya oleh masyarakat di sana. Namun petugasnya tidak ada di tempat, sehingga hanya bisa berdiri dan berkeliling di luar Rumah Guru Dane.***

 
 

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x