Daya Magis Bale Bleq di Kedatuan Pejanggik dari Dulu hingga Kini Tak Bisa Diremehkan

- 3 Januari 2022, 21:17 WIB
Bale Bleq Pejanggik sebagai penanda kedatuan di Lombok pada masa lampau.
Bale Bleq Pejanggik sebagai penanda kedatuan di Lombok pada masa lampau. /KlikMataram/Ahmada Efendi/

KLIKMATARAM - Bagi masyarakat Desa Pejanggik, Bale Bleq bukanlah bangunan biasa, melainkan bangunan bersejarah yang mempunyai nilai sakral. Bale Bleq bagi masyarakat Pejanggik juga bernilai magis yang dalam bahasa sasak disebut maliq.

Pada kata 'maliq' inilah tidak ada orang yang berani serampangan dengan keberadaan Bale Bleq.

Tidak ada orang atau masyarakat yang berani petantang-petenteng di area Bale Bleq itu karena jika awig-awig itu dilanggar, maka akan berakibat kecelakaan besar bagi pelakunya.

Jadi, keberadaan Bale Bleq bagi masyarakat Pejanggik berada pada posisi yang sangat terhormat.

Bale Bleq sebuah peninggalan kedatuan pejanggik yang sangat berharga dan dihargai. Menurut beberapa catatan yang didapatkan bahwa kedatuan Pejanggik ada sekitar tahun 1258-1828.

Angka itu merujuk pada penuturan Satria Wangsa yang Klik Mataram temui pada 3 Januari 2022.

Bale Bleq dahulunya difungsikan sebagai masjid oleh Kedatuan Pejanggik. Selain itu dijadikan sekretariat untuk rapat (sangkep) untuk membicarakan berbagai macam hal mengenai pemerintahan kedatuan Pejanggik.

Baca Juga: Menjelang Episode 1 Ghost Doctor Ini Pose Promo Backdrop Rain, Uee, Kim Bum, dan Son Na Eun


Sekarang Bale Bleq hanya dijadikan sebagai penanda sejarah Kedatuan Pejanggik. Ia berdiri di tengah-tengah permukiman Desa Pejanggik, seakan-akan bercerita mengenai kehidupan di masa lalu.

Saat ini di sebelah utara Bale Bleq terdapat yayasan pendidikan sekolah setingkat SMP, sementara di sisi baratnya adalah sekolah dasar negeri Desa Pejanggik.

Dituturkan oleh masyarakat Pejanggik bahwa kedua bangunan sekolah yang menempati area cukup luas itu merupakan bagian dari area keraton kedatuan Pejanggik. Lalu perlahan-lahan menjadi sekolah setingkat SMP dan SD.

Sisanya yang berada di timur SDN dan di selatannya yayasan Pendidikan setingkat SMP itulah tempat berdirinya Bale Bleq. Jarak antara Bale Bleq dengan yayasan sekolah juga cukup luas.

Di depan yayasan terdapat lapangan tempat berkumpulnya para siswa saat apel hari Senin. Baru kemudian di batas selatannya ada pagar non permanen sebagai pembatas.

Baca Juga: Petani Jagung Asal Bima yang Tertimbun Longsor di Dompu Belum Ditemukan


Berjarak sekitar 5 meter dari pembatas pagar non permanen itulah Bale Bleq berdiri.  Sedangkan di sebelah barat Bale Bleq terdapat dua bangunan makam yang masih ada hubungannya dengan Kedatuan Pejanggik.

Di selatan Bale Bleq terdapat sumur dan lapangan yang cukup luas, bisa dijadikan lapangan bola volley dengan semua fasilitas  yang diperlukannya.

Baca Juga: Polisi Jadi Korban Pengeroyokan Saat Melerai Pertikaian Dua Kelompok, 10 Orang Pelaku Ditangkap


Gambaran terdahulu kiranya dapat dibayangkan bahwa keberadaan kedatuan dengan keratonnya cukup representatif untuk zaman itu.

Bale Bleq mengalami pemugaran berkali-kali. Pernah dipugar atas inisiatif Almarhum Tuan Guru Haji (TGH) Mutawalli Jerowaru.

Berikutnya dipugar lagi untuk diperbarui agar kuat menghadapi pelapukan pada tahun 2000-an atas prakarsa Satriawangsa, salah satu generasi kedatuan Pejanggik.***

 
 

Editor: Hariyanto


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x