Bikin Resah, Ini Respons Ahli Geologi Soal Status Waspada Gunung Semeru dan Rinjani

- 8 Desember 2021, 08:31 WIB
Gunung Semeru dan Gunung Rinjani
Gunung Semeru dan Gunung Rinjani /dok Kusnadi

Status itu artinya masyarakat hanya boleh melakukan aktivitas terbatas pada zona bahaya III dan II yang berpotensi Awan Panas, lontaran batu pijar, lava dan gas beracun dan belum diwajibkan untuk mengungsi.

Baca Juga: Bocah Usia 3 Tahun yang Hanyut di Lombok Tengah Masih Dicari

"Di Lombok sendiri mulai dilontarkan pertanyaan tentang aktivitas Gunung Rinjani yang secara status sama dengan Gunung Semeru yaitu Level II atau Waspada, yaitu apakah tidak akan terjadi letusan yang sama seperti Semeru?" ungkap Kusnadi.

Morfologi Rinjani

"Sebelum langsung ke aktivitas Gunung Barujari yang ada di Rinjani mari kilah bentuk morfologi dari Gunung Rinjani," katanya lagi.

Gunung Rinjani sendiri di bagian tengahnya membentuk mangkuk besar yang disebut sebagai kaldera dengan diameter mencapai 7 km yang merupakan hasil letusan dengan skala VEI 7,5 pada abad ke-7 yang disebut sebagai letusan Samalas.

Baca Juga: Inilah Manfaat Menakjubkan Daun Sambiloto, Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker Juga Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Di tengah-tengah kaldera tersebut terbentuk gunungapi baru yang disebut Gunung Baru jari. Artinya apabila terjadi letusan digunung Barujari maka awan panas atau lontaran batu pijar, lava dan gas beracun hanya akan tersebar didalam kaldera sehingga tidak keluar ke lereng luar Rinjani.

Aktivitas dan Sejarah Letusan

Sejarah letusan terbesar Gunung Barujari terjadi pada tahun 1994 dimana terjadi letusan pada kawah utama yang mengakibatkan kolom abu vulkanik mencapai kurang lebih 2.000 meter, sehingga berdampak hujan abu pekat di daerah Suela dan Aikmel serta mengakibatkan banjir bandang di Kokoh Putik dan Aikmel saat musim hujan.

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah