Misteriusnya Samalas dan Jejak Sejarah Meletusnya Gunung Rinjani

- 2 Desember 2021, 14:07 WIB
Gunung Rinjani dilihat dari pintu masuk Sembalun, Lombok Timur.
Gunung Rinjani dilihat dari pintu masuk Sembalun, Lombok Timur. /KlikMataram/Dani Prawira/

Di sisi lain penemuan ini juga bisa dijadikan sebuah langkah awal untuk lebih memperhatikan aspek konservasi Danau Segara Anak sebagai geoheritage kelas dunia. Jika Yellowstone di Amerika Serikat bisa dikemas menjadi geoheritage yang sangat dikenal dan dikunjungi di dunia, hal serupa tentu tidak mustahil diterapkan juga di lokasi bekas Gunung Samalas berada, Danau Segara Anak, dan Barujari.

Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 m dpl merupakan gunungapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Kerinci namun memiliki kaldera dengan gunung api aktif tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Sambil Menyelam Minum Air, Bang Zul Belajar ke Daerah Ini untuk Motocross

Kawasan hutan di Rinjani perlu pelestarian. Artinya, perlu kajian menyeluruh tentang interaksi masyarakat dengan kawasan hutan dan tetap memperhatikan peningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pola pemanfaatan lahan kawasan konservasi dalam bentuk pertanian intensif untuk tanaman pangan dan dalam bentuk kebun tanaman tahunan.

Pola pemanfaatan hasil hutan dilakukan secara musiman, tergantung keberadaan sumberdaya dalam hutan. Ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya dalam kawasan taman nasional sangat tinggi.

Hal ini ditunjukkan dengan tingginya kontribusi pendapatan dari kawasan taman nasional terhadap pendapatan total mencapai 54,5 persen.***

Halaman:

Editor: Dani Prawira


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah