Penggunaan tekno cool bukan tanpa sebab. Daya tahan dingin yang lama dan titik leleh menjadi alasan utama teknologi ini digunakan.
Carbon cool bisa bertahan 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel, tidak cepat mencair, dan tidak basah.
Dalam penggunaanya, pasien akan dipakaikan rompi lengkap dengan decker.
Ini untuk meredam saraf-saraf sensorik yang banyak di bagian tubuh terbuka yang tersengat matahari, yaitu bagian lengan, paha, dan betis.
Dalam keaadaan emergency, techno cool bisa langsung ditempelkan di tubuh pasien.
Koordinator Surveilans PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan Prof Rustika memastikan teknologi ini sangat dibutuhkan untuk penanganan heat stroke pada jemaah haji.
Baca Juga: Seorang PNS Asal Surabaya Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos di Mataram
Inovasi ini perlu mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional agar dapat digunakan secara massal.
Pengembangan penelitian selanjutnya dilakukan berkolaborasi dengan BRIN, bagaimana bisa digunakan selanjutnya.
Sebab, cuaca terlalu panas di Arab Saudi mencapai 50-60 derajat Celcius dan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas heat stroke dan komplikasinya.***
Artikel Rekomendasi